Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik Lebaran 2018, Pemerintah Maksimalkan Jalur Udara dan Laut

Kompas.com - 06/05/2018, 16:33 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan memaksimalkan penggunaan jalur darat dan laut pada musim mudim lebaran 2018 ini.

Menurut dia, jalur udara memiliki potensi untuk dikembangkan karena pertumbuhan penumpang pesawat cukup signifikan, pada kisaran 7 hingga 9 persen pada tahun 2017 lalu.

"Mudik kan ada jalur laut, udara, kereta, dan darat. Jalur udara potensial untuk dikembangkan karena sekarang jalur udara mewakili 7 juta penumpang," kata dia di Loji Gandrung, Solo, Minggu (6/5/2018).

Dia menyebutkan, untuk memaksimalkan potensi itu, pihaknya bekerja sama dengan stakeholder terkait akan memperbanyak penggunaan pesawat berbadan lebar serta mengoperasikan badara-badara, termasuk di lokasi-lokasi terpencil, hingga pukul 12 malam.

Baca juga: Mudik 2018, Menhub Sebut Tol Cipali Masih Jadi Titik Rawan Kecelakaan

Selain itu, untuk mendorong penggunaan kapal laut, Kementerian Perhubungan telah menyediakan kapal dari Jakarta ke Semarang baik untuk penumpang serta motor.

"Untuk kereta api sudah penuh, kalaupun akan tumbuh 5 persen. Kalau yang paling harus diperhatikan itu jalur darat, seperti tol Cipali, Merak dan Garut, tapi yang kita lakukan pengamatan intensif itu Cipali," tambahnya.

Menurut Menhub, Tol Cipali diprediksi masih menjadi salah satu titik rawan kecelakaan lalu lintas saat mudik lebaran 2018 nanti. Hal ini dikarenakan bentuk jalan tol yang cenderung lurus sehingga menimbulkan risiko mengantuk bagi pengemudi, dan penambahan jalur di kawasan tol tersebut.

Dia juga menegaskan telah melakukan koordinasi dengan stakeholder serta Ombudsman untuk memberikan rekomendasi terkait program Kemenhub menjelang Lebaran 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com