Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bye Bye Plastic, Kisah 2 Gadis Muda Mewujudkan Bali Bebas Sampah Plastik

Kompas.com - 07/05/2018, 12:12 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

Dalam 5 tahun, kedua kakak beradik dan timnya terus berupaya untuk mewujudkan gagasan mereka. Mereka pun sudah berubah menjadi changemakers seperti idola mereka, Nelson Mandel dan Kartini. Mereka menjadi suara anak muda untuk menyampaikan gagasan mereka tidak hanya lokal tetapi juga di dunia.

"Kami tiba-tiba menjadi suara anak muda. A wake up call bagi semua orang untuk mulai bicara, 'hey we have to start building a future and world that we are happy about it, that we want to be a part it,'" ucap dia.

"Voice of youth ini, tidak hanya di Bali, atau Indonesia, tapi sudah mendunia. Kami sudah bicara dengan 18.000 anak muda di seluruh dunia. Kami juga sudah membuat buku edukasi untuk anak SD di Indonesia. Buku yang fun untuk belajar mengenai isu ini," tambahnya.

Melati dan Isabel pun diundang ke berbagai negara termasuk juga markas Perserikatan Bangsa Bangsa untuk berbicara mengenai sampah plastik di hadapan para pemimpin dunia. "Kami juga sudah bicara di konferensi di hadapan para pemimpin bisnis dan industri," sebutnya.

2018 Pembatasan Kantong Plastik di Bali

Salah satu buah perjuangan anak-anak bangsa ini adalah tercapainya kesepakatan bersama (MoU) dengan Gubernur Bali I Made Mangku Paskita mengenai pembatasan kantong plastik di Bali pada tahun 2018.

"Kami punya surat edaran, surat dukungan, kami juga sudah bicara dengan bupati-bupati di Bali, DLH-DLH (dinas lingkungan hidup) dan kami bekerja sama dengan mereka supaya itu bisa terlaksana, dan kami akan punya pulau yang bebas plastik," imbuh dia.

Meski sekarang sudah memasuki bulan kelima tahun 2018, masih belum ada tanda-tanda penerapan MoU tersebut, meski mengaku agak frustasi Melati tetap optimistis. Menurut dia 2018 masih ada sampai akhir tahun untuk mewujudkan MoU pembatasan plastik di Pulau Dewata itu.

"Dan kita tidak bisa point a finger menyalahkan orang lain. Harus bekerja bersama. Namun sebagai anak muda, terkadang frustasi juga untuk berusaha mengerti kenapa lama sekali," sebutnya.

"Kita harus memulai dengan langkah kecil. Mengatakan say no to plastik memang gampang sekali, tetapi untuk melakukannya memang perlu waktu. Dan seharusnya Bali bisa menjadi contoh untuk memimpin dan pelopor bagi Indonesia," demikian Melati Wijsen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com