Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Jumlah Bansos Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi Q1 2018

Kompas.com - 07/05/2018, 14:43 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat konsumsi rumah tangga memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06 persen dari sisi pengeluaran.

Salah satu komponen pengeluaran yang signifikan mendongkrak pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 adalah peningkatan jumlah bantuan sosial yang tercermin dalam konsumsi rumah tangga.

"Jumlah bansos tunai dari pemerintah tumbuh 87,61 persen atau lebih tinggi dari kuartal I 2017 sebesar 2,86 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto saat konferensi pers di kantornya, Senin (7/5/2018) siang.

Suhariyanto menjelaskan, secara umum konsumsi rumah tangga per periode ini tumbuh 4,95 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (kuartal I 2017) sebesar 4,94 persen.

Meskipun hanya tumbuh 0,01 persen, share konsumsi rumah tangga dalam struktur PDB (Produk Domestik Bruto) sebesar 58,80 persen sehingga pertumbuhan sedikit saja akan sangat berpengaruh.

Adapun faktor pendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga lainnya adalah dari rata-rata Tingkat Penghunian Kamar Hotel (TPKH) sebesar 4,62 persen atau lebih tinggi dibanding kuartal I 2017 sebesar 2,31 persen. Selain itu, penjualan eceran untuk sandang tumbuh 8,83 persen setelah terkontraksi 5,68 persen pada kuartal I 2017.

"Nilai transaksi kartu debit dan kredit juga tumbuh 11,70 persen atau menguat dibanding periode sebelumnya sebesar 9,25 persen," tutur Suhariyanto.

Komponen selain konsumsi rumah tangga yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 adalah Pembentukan Modal Tetap Bruto atau PMTB (tumbuh 7,95 persen), ekspor (tumbuh 6,17 persen), konsumsi pemerintah (tumbuh 2,73 persen), konsumsi Lembaga Non-Profit Rumah Tangga atau LNPRT (tumbuh 8,09 persen), dan impor (tumbuh 12,75 persen).

Khusus untuk impor, dalam struktur PDB berperan sebagai komponen pengurang, dengan porsi minus 20,79 persen. Dengan begitu, net ekspor pada kuartal I 2018 tercatat minus 1,13 persen dari total sumber pertumbuhan PDB kuartal I 2018 dari sisi pengeluaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com