JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta agar perusahaan logistik tidak "membakar uang" untuk bisa menguasai pasar. Budi Karya menilai itu bisa menimbulkan persaingan tidak sehat di antara perusahaan logistik.
Adapun membakar uang yang dimaksud Budi Karya adalah dengan menerapkan harga atau tarif lebih murah daripada pesaingnya. Harga murah itu disebabkan sokongan dana dari para investornya.
"Kalau (perusahaan logistik) seperti JNE selama tidak menggunakan atau tidak membakar uang, persaingan itu masih sehat," ucap Budi Karya saat menghadiri diskusi di Gedung WTC 1 Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Tindakan untuk menerapkan harga lebih murah ketimbang pesaing yang ada disebut Budi Karya pernah terjadi pada bisnis taksi dalam daring.
Baca juga: Menhub Sebut Pengusaha Logistik Tak Masalahkan Cuti Bersama 7 Hari
Budi Karya menyatakan, saat itu ada sebuah perusahaan taksi daring yang menerapkan tarif lebih murah daripada kompetitornya. Hal itu kemudian berujung dengan kerugian yang diderita oleh para pengemudi taksi daring tersebut.
"Di dunia ini timbul lagi seperti di taksi online, di mana ada pemain baru yang menggunakan modal besar dengan membakar uang dan mengalahkan yang lain dengan cara predatory pricing," sebut dia.
Oleh sebab itu, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II tersebut mengimbau kepada seluruh perusahaan logistik untuk bersaing secara sehat.
Kemenhub, kata Budi Karya, tidak keberatan dengan perang tarif yang ada agar satu perusahaan tidak memonopoli bisnis logistik.
"Akhirnya tidak sehat kalau dia menguasai semuanya dia akan mengatur semuanya. Kita tidak sepakat apa yang terjadi di taksi online terjadi lagi di dunia logistik," kata Budi Karya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.