Jaring Investor, Bintan Bangun Pelabuhan di Kawasan Industri

BINTAN, KOMPAS.com - Bintan Offshore Marine Centre (BOMC) tengah membangun pelabuhan untuk proyek lepas pantai di kawasan Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, untuk kepentingan industrial.

Pelabuhan itu didirikan di kawasan industri Bintan Inti Industrial Estate, Lobam Bintan Utara.

BOMC merupakan hasil joint venture antara penyedia jasa logistik Australia, Qube Holdings dan Singatac, perusahaan bidang fabrikasi peralatan offshore di Singapura.

Chairman BOMC Michael Sousa mengatakan, kawasan industri BIIE merupakan tempat strategis di Bintan untuk berinvestasi di bidang minyak dan gas.

Baca juga: AP II Gandeng Grup Salim Bangun Bintan New Airport

"BOMC menawarkan banyak keuntungan ekonomi yang strategis untuk mendukung proyek lepas pantai," ujar Michael dalam sambutannya dalam acara Ground Breaking BOMC di Bintan, Kepulauan Riau, Selasa (8/5/2018).

Acara tersebut turut dihadiri berbagai pejabat, antara lain Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun, Direktur Jenderal Ketahanan dan Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan, hingga Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja Kabupaten Bintan Hasfarizal Handra.

Michael mengatakan, BOMC bisa mendukung berbagai proyek offshore dengan potensi lingkungannya di lahan seluas 100 hektar.

Lahan tersebut siap dikembangkan dalam beberapa tahap untuk memenuhi kebutuhan klien. Fasilitasnya meliputi enam dermaga dengan panjang garis dermaga hingga 700 meter.

General Manager BIIE Aditya Laksamana mengatakan, pelabuhan BOMC nantunya bisa menjadi one stop service untuk operasional kegiatan lepas pantai. BIE menyediakan infrastruktur yang potensial untuk berinvestasi.

Oleh karena itu, dia berharap pelabuhan tersebut dapat menarik minat investor untuk merapat ke Bintan dan memajukan perekonomian daerah.

"Kami ingin agar semua fasilitas disini bisa mendukung investasi. Kita juga sekuat tenaga nyari investor untuk mendatangkan investasi di sini," kata Aditya.

Proyek tersebut diyakini dapat memakmurkan pekerja lokal yang tinggal di Bintan maupun Kepulauan Riau. Aditya mengatakan, pihaknya akan mengutamakan penyerapan pekerja lokal untuk dipekerjakan di kawasan tersebut.

"Dari kawasan akan memastikan pegawai lokal akan jadi prioritas utama dalam pembangunan di kawasan ini," kata Aditya.