Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Pemerintah Antisipasi Dampak Pelemahan Rupiah terhadap Inflasi dan Subsidi BBM

Kompas.com - 09/05/2018, 09:05 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pihaknya fokus mengamati dua hal sebagai dampak dari tren pelemahan rupiah yang telah berlangsung sepekan terakhir.

Pelemahan rupiah terhadap dollar AS utamanya disebabkan oleh faktor eksternal yang dipengaruhi dinamika kondisi perekonomian serta kebijakan yang dibuat di Amerika Serikat.

"Kami perlu untuk melihat dan mengkaji masalah dan pengaruhnya nilai tukar kepada dua hal, yaitu inflasi barang-barang impor dan subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) serta listrik," kata Sri Mulyani di Djakarta Theatre, Jakarta Pusat, Selasa (8/5/2018) malam.

Menurut Sri Mulyani, dalam hal antisipasi terhadap inflasi dari barang-barang impor, pihaknya berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk menjaga tingkat inflasi tetap aman.

Sebelum nilai tukar berfluktuasi, impor sudah banyak dilakukan yang tercermin dari data pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS), di mana impor tumbuh 12,75 persen.

Tingginya impor dalam beberapa bulan terakhir juga membuat neraca perdagangan sempat defisit pada Januari dan Februari. Surplus neraca perdagangan justru baru terjadi pada Maret 2018 lalu.

"Itu bagaimana dampaknya kepada inflasi, harus kami jaga bersama-sama BI," tutur Sri Mulyani.

Selain itu, dampak terhadap subsidi BBM dan listrik, sedang dibahas oleh Sri Mulyani bersama Menteri ESDM Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Fokus pembahasan di antara menteri-menteri tersebut adalah bagaimana tetap menjaga kinerja perusahaan termasuk untuk penugasan pemerintah namun dari sisi APBN tetap bisa sehat.

"Kami sekarang sedang bekerja bersama Pak Jonan dan Bu Rini untuk lihat neracanya PLN dan Pertamina, khususnya Pertamina. Sehingga, kami bisa buat policy supaya goncangan yang berasal dari luar itu kemudian bisa diminimalkan pengaruhnya ke masyarakat," ujar Sri Mulyani.

Mengenai kemungkinan menambah subsidi BBM dan listrik, Sri Mulyani menuturkan pihaknya kini sedang fokus terlebih dahulu untuk menyusun laporan realisasi APBN 2018 per semester I. Laporan itu akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo, kabinet, lalu dibahas bersama dewan untuk kemudian dilihat mengenai kemungkinan penambahan subsidi.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sudah mencapai Rp 14.000. Analis memperkirakan level nilai tukar tersebut akan terus berlangsung hingga akhir Mei 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com