Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Kopi Olahan Nasional Tembus 469 Juta Dollar AS

Kompas.com - 09/05/2018, 10:27 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto bahwa ekspor kopi dalam negeri pada 2017 meningkat 10 persen dibanding periode 2016.

Hal itu kemudian membuat industri kopi nasional memberikan kontribusi signifikan terhadap devisa negara dengan nilai ekspor mencapai 469,4 juta dollar Amerika Serikat (AS) selama 2017.

“Kementerian Perindustrian terus aktif mendorong pengembangan industri pengolahan kopi di seluruh Indonesia agar semakin meningkatkan nilai tambahnya sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (9/5/2018).

Adapun ekspor produk kopi olahan dalam negeri didominasi oleh kopi instan, ekstrak, esens dan konsentrat kopi yang tersebar ke bebarapa negara tujuan seperti di Asean, Iran, dan Uni Emirat Arab.

Airlangga menambahkan, kinerja ekspor kopi olahan yang positif tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya peningkatan produktivitas di sektor industri dan naiknya harga komoditas.

“Oleh karena itu, kami gencar mendongkrak daya saing industri pengolahan kopi nasional supaya lebih kompetitif di kancah global,” imbuh dia.

Terlebih Indonesia merupakan negara penghasil biji kopi terbesar keempat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.

Fakta tersebut kemudian menjadi potensi pengembangan industri pengolahan kopi di dalam negeri.

“Produksi kopi kita sebesar 639 ribu ton tahun 2017 atau 8 persen dari produksi kopi dunia dengan komposisi 72,84 persen merupakan kopi jenis robusta dan 27,16 persen kopi jenis arabika,” ungkap Airlangga.

Di samping itu, keberagaman jenis kopi specialty seperti kopi luwak memberikan keunggulan tersendiri pada industri kopi nasioanal di mata dunia.

Hingga saat ini, sebanyak 22 Indikasi Geografis untuk kopi Indonesia sudah terdaftar. Mereka adalah Kopi Arabika Gayo, Kopi Arabika Toraja, Kopi Robusta Pupuan Bali, Kopi Arabika Sumatera Koerintji, Kopi Liberika Tungkal Jambi, dan Kopi Liberika Rangsang Meranti.

Di sisi lain, Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto menyampaikan bahwa Kemenperin saat ini tengah mempersiapkan strategi guna menggenjot daya saing dan produktivitas kopu dalam negeri.

Hal itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja industri nasional termasuk sektor pengolahan kopi di tengah menghadapi era globalisasi perdagangan dan pasar bebas.

Langkah tersebut, antara lain melalui penggunaan teknologi yang meningkatkan efisiensi dan inovasi, peningkatan kualitas produk dengan penerapan sistem manajemen mutu dan keamanan pangan, serta pengembangan diversifikasi produk menyesuaikan dengan permintaan pasar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com