Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Salah Satu Kebutuhan Generasi Milenial di Masa Depan

Kompas.com - 09/05/2018, 16:41 WIB
Josephus Primus

Editor



JAKARTA, KOMPAS.com - Di masa depan, generasi milenial mendominasi angkatan kerja di Indonesia.

Laman rumahmillennials.com dalam informasinya menunjukkan bahwa generasi milenial adalah generasi yang lahir setelah tahun 2000.

Generasi milenial memiliki ciri khas tersendiri yaitu  lahir pada saat TV berwarna, ponsel juga internet sudah diperkenalkan. Dampaknya, generasi ini sangat mahir dalam teknologi.

Di Indonesia, dari jumlah 255 juta penduduk yang telah tercatat, terdapat 81 juta  generasi milenial atau berusia 17- 37 tahun.

Lantas, menurut data IDC, generasi milenial lebih mengutamakan tempat kerja digital (digital workplace) untuk mendukung produktivitasnya.

Menurut IDC pula, tempat kerja digital dapat mendorong peningkatan produktivitas baik perusahaan maupun tenaga kerja sekitar 10 persen- 20 persen.

Hal ini tecermin dari kecepatan, kelincahan, efisiensi waktu, data akurasi, dan simplifikasi prosedur yang dapat dioptimalkan dalam tempat kerja digital.

Data IDC memprediksikan bahwa lebih dari 50 persen pekerja di Asia Pasifik, termasuk di Indonesia akan diisi oleh kaum milenial, yang sering dikaitkan sebagai digital-native pada kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hal tersebut, IDC melihat ke depannya mobile-first dan cloud-enabled environment akan menjadi penggerak dari lingkungan di masa depan.

Kebutuhan

Secara umum, kata Ernest Hutagalung, Chief Financial Officer Telkomtelstra, tempat kerja digital dapat membuat strategi bisnis lebih efektif serta membuat keterlibatan karyawan melalui lingkungan komputasi yang lebih mirip konsumen.

“Perusahaan saat ini, terutama jajaran manajemen, harus siap mengatasi setiap hal yang dapat menghambat kolaborasi digital,"  kata Ernest dalam diskusi Future Workplace in Digital Era yang merupakan seri kedua dari Telkomtelstra Digital Transformation (DITA) Journey 2018, Selasa (8/5/2018) sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com.

Sementara itu. Mevira Munindra, Head of Consulting Department IDC Indonesia, menjelaskan tempat kerja digital memungkinkan tenaga kerja dan perusahaan untuk lebih produktif dari sisi proses bisnis, lebih cepat, lebih terintegrasi, dan mampu berkolaborasi.

Ernest menambahkan, melalui aplikasi komputasi awan atau cloud seperti office 365 yang disediakan oleh Telkomtelstra,  perusahaan tidak lagi harus menyediakan hardware dengan biaya besar untuk tercapainya lingkungan kerja yang sangat membutuhkan fleksibilitas.

Telkomtelstra menghadirkan Office 365 sebagai bagian dari Software-as-a-Service solusi cloud.

"Office 365 memungkinkan pegawai untuk bekerja di mana saja dan kapan saja dengan fitur pendukung untuk berkolaborasi secara online baik dari telepon, video call, sharing file, mengedit file secara bersama dalam satu dokumen dan lainnya," pungkas Ernest.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com