Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Pemerintah Dorong Penyerapan Gabah Petani

Kompas.com - 09/05/2018, 17:10 WIB
Kurniasih Budi

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah berupaya memperkuat cadangan beras pemerintah dengan meningkatkan serapan gabah petani (sergab).

Oleh karenanya, pemerintah menggelar rapat koordinasi antara Kementerian Pertanian, TNI Angkatan Darat, dan Perum Bulog di kantor Perum Bulog, Rabu (9/5/2018).

"Rapat koordinasi ini merupakan momentum yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan serapan gabah petani untuk memperkuat cadangan beras pemerintah," kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, saat membuka rapat tersebut.

(Baca: Optimalkan Penyerapan Gabah, Bulog dan Kementan Gelar Rapat Koordinasi)

Berdasarkan data Bulog per 7 Mei 2018, realisasi pengadaan gabah/beras oleh Perum Bulog sebesar 667.852 ton atau 30 persen dari total target hingga Juni 2018 sejumlah 2,2 juta ton.

Target penyerapan ini akan terus ditingkatkan karena potensi panen masih cukup besar.

Penyerapan difokuskan pada 10 provinsi sentra beras, yakni Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Barat.

Kementerian Pertanian, TNI AD, dan Perum Bulog menggelar rapat koordinasi untuk mempercepat penyerapan gabah petani di kantor Perum Bulog, Rabu (9/5/2018)Dok. Humas Kementan Kementerian Pertanian, TNI AD, dan Perum Bulog menggelar rapat koordinasi untuk mempercepat penyerapan gabah petani di kantor Perum Bulog, Rabu (9/5/2018)

Pengadaan beras atau pun gabah merupakan langkah strategis untuk mengisi cadangan pangan pemerintah.

"Cadangan pangan pemerintah ini sangat penting untuk menanggulangi kekurangan pangan, gejolak harga, dan bencana," katanya.

(Baca: Harga Gabah di Petani Turun Tapi Harga Beras Naik, Apa Kata Menteri Pertanian)

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, selaku Ketua I pelaksana sergab berharap, seluruh stakeholder terkait mampu membangun komunikasi dan koordinasi yang lebih intensif dengan pemangku kepentingan.

Dengan demikian, ia melanjutkan, target penyerapan gabah/beras dapat tercapai.

Untuk itu, revitalisasi sistem serap gabah perlu dilakukan melalui efisiensi rantai pasok dengan cara menekan middlemen yang meraup keuntungan selama ini.

"Efisiensi rantai pasok dari petani ke penebas langsung ke unit penggilingan (UPGB) ini sangat penting agar harga dapat terjaga dan terjangkau daya beli masyarakat," ujar Agung.

Ilustrasi berasKOMPAS.com Ilustrasi beras

Dalam rakor ini juga dilakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama antara Gapoktan dengan Kepala Divre Perum Bulog.

Penandatanganan nota kerja sama dilakukan oleh empat perwakilan gapoktan dari empat provinsi, yaitu Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan. 

Menurut Agung, dengan adanya kesepakatan ini diharapkan dapat mengoptimalkan pemanfaatan bantuan mesin pengering (dryer) bekerja sama dengan Perum Bulog untuk mendukung percepatan serap gabah dalam rangka pemenuhan cadangan beras pemerintah.


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Stok Lampu Bisa Langka gara-gara Implementasi Permendag 36/2023

Whats New
IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

IHSG Ditutup Naik 63 Poin, Rupiah Menguat di Bawah Level 16.200

Whats New
Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com