Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bikin Kerajinan Logam, Zem Silver Berdayakan Penyandang Disabilitas

Kompas.com - 11/05/2018, 10:18 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - UKM Zem Silver, salah satu usaha kecil yang bergerak di dalam pembuatan kerajinan logam melibatkan penyandang disabilitas dalam kerja sehari-hari.

Sebanyak 10 orang penyandang disabilitas di desa setempat ikut bekerja, membantu membuat kerajinan logam berkualitas ekspor.

Pemilik Zem Silver Ershad mengatakan, usahanya fokus membuat kerajinan logam untuk perhiasan, wajan, logo instansi, handicraft dan jenis pesanan lain. Setiap hari, setidaknya ada 50 pekerja yang membantunya membuat pernak-pernik.

"Pekerja kami ada 50 orang, yang disabilitas sendiri ada 10 orang," ujar Ershad, saat ditemui di Desa Mijen, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, Kamis (10/5/2018).

Penyandang disabilitas, kata dia, bekerja normal seperti pekerja lainnya. Tidak ada upaya mengistimewakan mereka.

Upah yang diberikan pun diberikan sesuai keberhasilan menyelesaikan garapan. Semakin banyak garapan, maka semakin besar pula upah yang diterima.

"Upahnya sesuai target. Ada yang Rp 50.000 sampai Rp 150.000 sama dengan yang lainnya," ujarnya.

Logam bikinan para pekerja di desa itu mempunyai keunikan tersendiri. Bahan baku logam sendiri diperoleh melalui koperasi di desa itu, yang kebetulan fokus menerima sampah kabel listrik. Dari sampah kabel kemudian diproses hingga diambil bagian logamnya.

Para pekerja pun tampak lincah membentuk logam menjadi kerajinan yang cantik. Dari tangan pekerja, perhiasan nan cantik tercipta.

Beberapa hasil karya mereka bahkan tembus pasar ekspor. Sejumlah negara baik dari Suriname, Jerman, Inggris, Austria, ada beberapa negara di Afrika memesan hasil kerajinannya.

"Kami bikin tapi tidak langsung ekspor, kami dibantu pihak kedua melalui galeri nusantara. Mereka yang memasarkan produk kami," ujarnya.

Usaha Zem Silver yang didirikan 6 tahun lalu itu pun perlahan naik daun. Kini tiap bulan omzet usaha ini mencapai Rp 500 juta. Omzet itulah yang sebagian digunakan untuk membayar para pekerja yang mayoritas adalah warga desa setempat, terutama ibu rumah tangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com