JAKARTA, KOMPAS.com—Fokus Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pada penanganan illegal fishing kembali mendapat penghargaan.
Kali ini, penghargaan datang dari katadata.co.id untuk inovasi platform teknologi Global Fishing Watch di kementerian Susi.
“Indonesia menjadi negara pertama yang menggunakan Global Fishing Watch," ujar Susi melalui siaran pers Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Rabu (9/5/2018).
Penggunaan platform itu mulai dari pengawasan sumber daya kelautan dan perikanan, transparasi data kapal perikanan, hingga reformasi birokrasi.
Memakai platform itu, KKP dapat mendeteksi aktivitas penangkapan ikan secara ilegal sehingga berdampak pada peningkatan stok ikan. Hasilnya, Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan tumbuh melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Di Depan Nelayan, Jokowi Pastikan Menteri Susi Tak Punya Kepentingan Politik
Meski begitu, kata Susi, ada beberapa orang yang tidak suka dengan inovasi tersebut dan menyebut bahwa dia membuka rahasia negara. Menurut Susi, tudingan itu dia terima pada masa awal menjabat menteri.
Ia pun mengaku sempat mengalami hambatan terutama memantau kapal-kapal pencuri ikan.
"Yang saya tahu, kami hanya ada VMS (Vessel Monitoring System). VMS ini kan hanya (memantau) milik kapal Indonesia saja, lalu bagaimana dengan kapal lain?” kata Susi.
Di dunia penerbangan yang sempat dia geluti, tutur Susi, keberadaan setiap pesawat dapat dipantau. Hal ini yang belum dia dapatkan caranya ketika pertama kali menjadi Menteri KKP untuk memantau kapal yang jumlahnya sangat banyak di perairan Indonesia.
Baca juga: Kapal Buruan Interpol Ditangkap, Menteri Susi Ungkap Modus Baru Pencurian Ikan di Indonesia
Akhirnya, Susi bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan teknologi digital, yang salah satu hasilnya adalah kehadiran platform GWS. Platform ini merupakan teknologi hasi kolaborasi antara Google, Oceana, dan SkyTruth.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.