Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Muda Mau Investasi Modal Rp 1 Juta, Bisa ke Obligasi Ritel SBR003

Kompas.com - 11/05/2018, 15:25 WIB
Mutia Fauzia,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com—
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR003 akan mengincar investor baru dari generasi muda.

"Yang kami sasar adalah generasi muda atau millenial yang sudah bekerja dan mempunyai income serta ingin mempunyai instrumen investasi," kata Luky di Jakarta, Jumat (11/5/2018).

Menurut Lucky, selama ini pembeli SBR kebanyakan berasal dari usia di atas 40 tahun yang identik dengan investor "high profile" dan memiliki kelebihan dana untuk berinvestasi.

Baca juga: Ingin Investasi Surat Utang Pemerintah secara Online? Begini Caranya

Untuk itu, pemerintah menerbitkan SBR003 untuk memperluas basis investor bagi penduduk usia di bawah 40 tahun yang selama ini bersinggungan erat dengan penggunaan teknologi informasi.

"Kami ingin menarik generasi muda untuk membangun negeri karena ini bukan sekadar investasi tapi juga untuk menunjang pembiayaan pendidikan maupun infrastruktur," katanya.

Untuk mempermudah pembelian SBR003 ini, pemerintah akan menjual instrumen investasi ini secara online (e-SBN), agar lebih praktis.  Selain itu, batas minimum pembelian juga turun menjadi Rp 1 juta, bukan lagi Rp 10 juta seperti pada SBR002 yang terbit pada 2016.

"Kami lakukan untuk menangkap market di ekonomi digital dan memanfaatkan bonus demografi," ungkap Luky.

www.kemenkeu.go.id Savings Bond Ritel

Dari penjualan SBR003, pemerintah mengharapkan bisa meraih dana Rp 1 triliun untuk mendukung pembiayaan dengan kemungkinan meningkat hingga Rp 5 triliun apabila terdapat kelebihan permintaan.

Penawaran SBR003 dibuka pada 14-25 Mei 2018 dengan minimum pemesanan senilai Rp 1 juta dan maksimum pemesanan Rp 3 miliar.

Kupon 6,8 persen

Obligasi ritel ini mempunyai jenis kupon mengambang dengan tingkat kupon minimal (floating with floor) yang sesuai dengan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate.

Baca juga: Sasar Millenial, Pemerintah Jual Surat Utang Ritel Secara Online

Untuk periode tiga bulan pertama pada 31 Mei hingga 20 Agustus 2018, tingkat kupon ditetapkan sebesar 6,8 persen. Yaitu, besaran suku bunga acuan 4,25 persen ditambah spread tetap 255 basis poin atau 2,55 persen.

Tingkat kupon 6,8 persen akan berlaku sebagai tingkat kupon minimal dan tingkat kupon ini tidak akan berubah sampai dengan jatuh tempo.

Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan, yang akan didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 255 basis poin atau 2,55 persen, setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo.

www.kemenkeu.go.id Simulasi Kupon Obligasi Ritel SBR003

Pemesanan pembelian SBR003 yang jatuh tempo pada 20 Mei 2020 ini bisa disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.

Alur pembelian SBR003 dapat disimak lewat bagan di bawah ini:

www.kemenkeu.go.id Alur pembelian SBR003

Pemerintah bekerja sama dengan sembilan mitra distribusi yang terdiri atas 5 bank umum (Mandiri, BCA, BNI, Permata Bank, dan BRI), perusahaan efek Trimegah Securities, perusahaan efek khusus (Bareksa dan Star Mercato Capitale), serta perusahaan fin-tech Investree.

Informasi mengenai obligasi ritel ini juga dapat disimak di link milik Kementerian Keuangan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com