Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Waspadai Penerbangan di Yogyakarta dan Daerah Lain yang Terdampak

Kompas.com - 11/05/2018, 19:08 WIB
Kurniasih Budi

Editor


KOMPAS.com - Kementerian Perhubungan menginstruksikan seluruh stakeholder penerbangan di Yogyakarta dan daerah lain yang terdampak erupsi freatik Gunung Merapi meningkatkan kewaspadaan.

Ditjen Perhubungan Udara juga meminta seluruh pemangku kebijakan bekerja sama untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan tingkat pelayanan penerbangan.

Gunung Merapi di Yogyakarta mengalami erupsi freatik sekira pukul 08.45 WIB hari ini (11/5/2018).

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengingatkan semburan debu vulkanik akibat erupsi tersebut membentuk kolom setinggi 5.500 meter yang berpotensi mengganggu jalur penerbangan.

(Baca: Erupsi Gunung Merapi dan Bahaya Abu Vulkanik bagi Pesawat)

Dirjen Perhubungan Udara, Agus Santoso, mengatakan abu vulkanik tersebut dapat mengganggu penerbangan pesawat dan aktivitas di bandar udara.

Menurut dia, maskapai, AirNav, pengelola Bandara dan Otoritas Bandar Udara wajib meningkatkan kerja sama dan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan.

"Jangan memaksakan untuk memberi ijin dan melakukan penerbangan bila masih ada debu vulkanik di jalur penerbangannya. Dan pengelola bandara juga silahkan menutup bandara jika bandaranya masih terdampak debu vulkanik," ujarnya dalam siaran tertulis.

(Baca: Dampak Erupsi Merapi, Penerbangan di Bandara Adisutjipto Tertunda)

Sejak baru meletus, Kementerian Perhubungan memprediksi dampak letusan tersebut bakal terasa hingga siang hari.

Oleh karenanya, ia meminta penutupan Bandara Adisoetjipto Yogyakarta dilakukan hingga kondisi cuaca mendukung.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso saat melakukan kunjungan kerja ke Bandara Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (18/3/2018).KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso saat melakukan kunjungan kerja ke Bandara Adisutjipto, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (18/3/2018).

Selain itu, perlu dilakukan observasi pada bandara-bandara dan jalur-jalur udara di sekitarnya.

"Dari ASHTAM Merapi nomor VAWR 5346, pergerakan debu vulkanik (vulcano ash/ VA) pada ketinggian flight level 500 (5500 meter), tertiup angin arah barat daya, tenggara dan timur dengan kecepatan 20 knots," katanya.

Bandara terdampak

Bandara terdampak sebaran debu vulkanik tersebut adalah Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta.

Bandara yang dalam pantauan adalah Bandara Adi Sumarmo, Solo yang berada 8 nautical mile di luar area VA dan Bandara Ahmad Yani, Semarang yang berada 31 nautical mile di luar area VA. Sementara, Air Traffic Control Service (ATS) Route yang terdampak yaitu W17N.

Kebijakan buka-tutup Bandara Adisutjipto terus dilakukan sambil melihat perkembangan situasi di lapangan. Bandara Adisutjipto sempat ditutup mulai pukul 10.42 WIB hingga pukul 11.10 WIB.

Penutupan bandara diperpanjang hingga pukul 11.40 WIB dan yang terakhir penutupan hingga pukul 14.17 WIB. Setelah itu, Adisutjipto sudah dibuka lagi sambil menunggu perkembangan lebih lanjut.

Pelayanan tetap optimal

Agus meminta pelayanan penumpang yang terdampak tetap diperhatikan. Penumpang juga harus diberitahu kondisi yang sebenarnya sehingga tidak timbul persoalan.

"Buka-tutup bandara pasti akan menimbulkan delay penerbangan, baik di Bandara Adisutjipto Yogyakarta mau pun bandara lain yang terhubung penerbangannya ke Yogya," ujarnya.

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengunjungi Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo untuk melihat langsung progres pembangunan perluasan pelataran pesawat, Sabtu (17/4/2018).KOMPAS.com/ALEK KURNIAWAN Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengunjungi Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo Solo untuk melihat langsung progres pembangunan perluasan pelataran pesawat, Sabtu (17/4/2018).

Informasi terkini mesti diberitakan secepatnya agar penumpang bisa bersiap-siap.

"Kepada para penumpang, saya mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan harap tetap bersabar jika terjadi delay, karena ini murni faktor bencana alam yang tidak bisa kita prediksi," katanya.

Ditjen Perhubungan Udara berupaya melakukan pembaruan (up date) informasi terkait bencana alam ini.

"Dan sesegera mungkin memberitahukannya kepada seluruh stakeholder dan penumpang pesawat nasional, terutama yang terhubung dengan Bandara Adisutjipto Yogyakarta," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com