JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab Indonesia) dalam penyediaan layanan perbankan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) bagi mitra pengemudi Grab.
Kerja sama ini untuk mendukung pemerintah mempercepat pencapaian program satu juta rumah bagi pekerja sektor informal yang memiliki pendapatan tidak tetap.
"Bank BTN terus berekspansi menjangkau pembiayaan perumahan bagi sektor informal agar masyarakat bisa memiliki rumah salah satunya dengan menggandeng mitra GrabBike, sebagai masyarakat berpenghasilan tidak tetap," ujar Direktur Utama Bank BTN, Maryono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/2/2018).
Maryono menambahkan, Bank BTN membidik para pekerja informal karena mayoritas dari mereka termasuk dalam kategori unbankable, sehingga sulit mengakses pembiayaan KPR.
Pada tahap awal, BTN membidik sekitar 1.800 mitra pengemudi GrabBike yang berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang maupun Bekasi untuk dapat mengakses KPR.
Menurut Maryono, potensi nilai KPR subsidi dari Grab untuk pilot project ini sebesar Rp 200 miliar. Potensi tersebut bisa lebih cepat tercapai karena Bank BTN dapat lebih mudah melakukan verifikasi kepada pekerja informal. Sebab data dan latar belakang pekerja sudah diakomodasi oleh perusahaan.
Dalam program ini, mitra pengemudi GrabBike bisa mendapatkan fasilitas paket KPR subsidi dengan angsuran harian sebesar Rp 48.000 dengan suku bunga KPR sebesar 5% (fixed).
Jangka waktu kredit yang diberikan selama 20 tahun, serta bantuan uang muka senilai Rp 4 juta yang dapat meringankan cicilan harian.
"Kami membuka diri terhadap seluruh pihak untuk mendukung pemerintah mensukseskan program satu juta rumah. Keterlibatan pihak swasta yang menyediakan wadah bagi para pekerja informal, membantu pihak perbankan untuk dapat mengkaji status unbankable mereka menjadi bankable serta meraih fasilitas perbankan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik," kata Maryono.
Bank BTN menargetkan dapat berkontribusi menyalurkan KPR maupun kredit konstruksi bagi 750.000 unit rumah dengan rincian sebanyak 600.000 unit diantaranya untuk program rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau para pekerja informal dengan total KPR sekitar Rp 83 triliun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.