Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Fasilitasi Pengemudi Grabbike Miliki Rumah

Kompas.com - 15/05/2018, 19:21 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk bekerja sama dengan PT Solusi Transportasi Indonesia (Grab Indonesia) dalam penyediaan layanan perbankan untuk kredit pemilikan rumah (KPR) bagi mitra pengemudi Grab.

Kerja sama ini untuk mendukung pemerintah mempercepat pencapaian program satu juta rumah bagi pekerja sektor informal yang memiliki pendapatan tidak tetap.

"Bank BTN terus berekspansi menjangkau pembiayaan perumahan bagi sektor informal agar masyarakat bisa memiliki rumah salah satunya dengan menggandeng mitra GrabBike, sebagai masyarakat berpenghasilan tidak tetap," ujar Direktur Utama Bank BTN, Maryono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/2/2018).

Maryono menambahkan, Bank BTN membidik para pekerja informal karena mayoritas dari mereka termasuk dalam kategori unbankable, sehingga sulit mengakses pembiayaan KPR.

Pada tahap awal, BTN membidik sekitar 1.800 mitra pengemudi GrabBike yang berlokasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok Tangerang maupun Bekasi untuk dapat mengakses KPR.

Menurut Maryono, potensi nilai KPR subsidi dari Grab untuk pilot project ini sebesar Rp 200 miliar. Potensi tersebut bisa lebih cepat tercapai karena Bank BTN dapat lebih mudah melakukan verifikasi kepada pekerja informal. Sebab data dan latar belakang pekerja sudah diakomodasi oleh perusahaan.

Dalam program ini, mitra pengemudi GrabBike bisa mendapatkan fasilitas paket KPR subsidi dengan angsuran harian sebesar Rp 48.000 dengan suku bunga KPR sebesar 5% (fixed).

Jangka waktu kredit yang diberikan selama 20 tahun, serta bantuan uang muka senilai Rp 4 juta yang dapat meringankan cicilan harian.

"Kami membuka diri terhadap seluruh pihak untuk mendukung pemerintah mensukseskan program satu juta rumah. Keterlibatan pihak swasta yang menyediakan wadah bagi para pekerja informal, membantu pihak perbankan untuk dapat mengkaji status unbankable mereka menjadi bankable serta meraih fasilitas perbankan untuk meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik," kata Maryono.

Bank BTN menargetkan dapat berkontribusi menyalurkan KPR maupun kredit konstruksi bagi 750.000 unit rumah dengan rincian sebanyak 600.000 unit diantaranya untuk program rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau para pekerja informal dengan total KPR sekitar Rp 83 triliun.

Sementara per Maret 2018, Bank BTN telah menyalurkan KPR untuk 57.218 unit rumah serta dukungan kredit konstruksi belum KPR untuk 221.044 unit.

Sementara itu, Managing Director Grab Indonesia, Ridzki Kramadibrata berharap, melalui kerja sama ini dapat membantu ribuan mitra pengemudi di seluruh Indonesia untuk memiliki rumah. Hal ini sebagai bagian dari pemenuhan kebutuhan pokok dan meningkatkan kesejahteraan mitra pengemudi.

"Syarat bagi mitra pengemudi dalam menggunakan KPR subsidi ini antara lain, sudah bekerja sebagai mitra pengemudi Grab minimal satu tahun, tercatat aktif bekerja selama lebih dari 20 hari setiap bulannya selama 3 bulan berturut-turut, memiliki penghasilan maksimal Rp 4 juta per bulan, memiliki rekam jejak yang baik sebagai mitra pengemudi Grab dan berusia antara 21-40 tahun," kata Ridzki.

Ridzki menuturkan, sebanyak 600 mitra GrabBike telah lulus proses seleksi dan telah membuka rekening Tabungan BTN Batara Payroll. Dengan begitu mereka dapat memulai menyisihkan dana harian dari deposit di Grab sebesar Rp. 48.000 untuk uang muka pembelian rumah hingga dana mencukupi.

"Selain itu, dari pihak Bank BTN akan melakukan proses seleksi kembali, terkait kondisi dan kemampuan finansial seperti penghasilan dan riwayat kredit mitra GrabBike untuk melangkah ke proses akad kredit setelah dana uang muka terkumpul," jelas Ridzki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com