Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil "Stress Test" terhadap 20 Bank Nasional, Bagaimana Hasilnya?

Kompas.com - 17/05/2018, 07:30 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengungkapkan bahwa regulator perbankan telah melakukan stress test terhadap perbankan.

Stress test ini untuk mengukur ketahanan modal dan kecukupan likuiditas perbankan dalam menghadapi perubahan dan shock pada kondisi makro ekonomi.

Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Gedung Bank Indonesia, akhir April 2018 lalu, Wimboh mengatakan bahwa stress test bahkan dilakukan hingga rupiah mendekati level Rp 20.000 per dollar AS. Hasilnya, kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat.

Sebetulnya, stress test tersebut bukan dilakukan OJK sendirian, namun bersama Bank Indonesia (BI).

Mengutip Kontan.co.id, Kamis (17/5/2018), joint stress test perbankan ini dilakukan pada 20 bank, terdiri dari 18 bank lokal yang satu diantaranya bank umum syariah, serta dua kantor cabang bank asing.

Sebanyak 20 bank tersebut total asetnya menguasai sekitar 75,88 persen dari total aset industri perbankan. Stress test tersebut mulai dari skenario baseline seperti perbaikan ekonmi berlanjut dan The Fed normalisasi neraca, hingga skenario terburuk seperti kontraksi ekonomi dunia dan peningkatan kerentanan ekonomi global.

Hasilnya? Pada skenario paling ekstrem, rasio kecukupan modal (CAR) perbankan turun paling tinggi sebesar 600 basis poin dari 22,78 persen menjadi 16,78 persen. Penurunan CAR tersebut akibat risiko kenaikan NPL yang membuat bank harus menambah biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sebesar 673 bps.

Hasil lainnya, dengan skenario tiga debitur terbesar default, CAR bank akan turun 432 bps dari 22,78 persen menjadi 18,46 persen dengan total kerugian yang terjadi sebesar Rp 171 triliun.

Skenario lain, dari hasil stress test risiko nilai tukar dengan skenario rupiah terdepresiasi hingga Rp 26.00, CAR bank akan turun 33 bps dengan total kerugian sebesar Rp 6 triliun.

Lalu, dari hasil stress test risiko bunga dengan kenaikan 500 bps, CAR bank akan turun 189 bps dengan estimasi kerugian sebesar Rp 72 triliun.

Kesimpulan dari stress test tersebut, umumnya ke-20 bank itu memiliki ketahanan permodalan cukup kuat untuk menyerap kerugian akibat memburuknya kondisi ekonomi. (Khomarul Hidayat)


Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Inilah skenario stress test perbankan

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengapa PNS Sulit Dipecat?

Mengapa PNS Sulit Dipecat?

Work Smart
KAI Grup Gandeng JR East soal Pengembangan SDM hingga Pengadaan Sarana

KAI Grup Gandeng JR East soal Pengembangan SDM hingga Pengadaan Sarana

Whats New
TPN Ganjar-Mahfud Dorong Transaksi Digital di RI Pakai Rupiah dan Disimpan di Bank Nasion

TPN Ganjar-Mahfud Dorong Transaksi Digital di RI Pakai Rupiah dan Disimpan di Bank Nasion

Whats New
Waspada Penipuan Catut Pinjol AdaKami lewat Telepon sampai LinkedIn

Waspada Penipuan Catut Pinjol AdaKami lewat Telepon sampai LinkedIn

Whats New
Wamendag Sebut TikTok Shop Lagi Urus Izin, Bakal Merger ke GoTo?

Wamendag Sebut TikTok Shop Lagi Urus Izin, Bakal Merger ke GoTo?

Whats New
HCML Berencana Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Madura Strait Tahun Depan

HCML Berencana Ajukan Perpanjangan Kontrak Blok Madura Strait Tahun Depan

Whats New
Kerja Sama dengan Startup Nasional, Kelompok Perempuan Desa Ini Olah Limbah Pelepah Pinang Jadi Wadah

Kerja Sama dengan Startup Nasional, Kelompok Perempuan Desa Ini Olah Limbah Pelepah Pinang Jadi Wadah

Whats New
Stabilkan Harga Cabai, Kementan Turunkan Tim Pantau Produksi

Stabilkan Harga Cabai, Kementan Turunkan Tim Pantau Produksi

Whats New
Kominfo Kenalkan Program SSI X, Wadah Baru Pengembangan Startup Digital

Kominfo Kenalkan Program SSI X, Wadah Baru Pengembangan Startup Digital

Whats New
IHSG Selasa 28 November 2023 Ditutup 'Hijau', Rupiah Ikut Menguat

IHSG Selasa 28 November 2023 Ditutup "Hijau", Rupiah Ikut Menguat

Whats New
Semen Indonesia Pasok 80 Persen Semen Untuk Pembangunan di IKN

Semen Indonesia Pasok 80 Persen Semen Untuk Pembangunan di IKN

Whats New
Strategi Atur Keuangan Hadapi 2024, Lunasi Utang dan Perbanyak Tabungan

Strategi Atur Keuangan Hadapi 2024, Lunasi Utang dan Perbanyak Tabungan

Whats New
Surati Mendag, Ombudsman Dorong Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Surati Mendag, Ombudsman Dorong Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Whats New
Apindo Sebut Ada Misinformasi Daftar Produk Pro-Israel, MUI Tak Pernah Sebutkan

Apindo Sebut Ada Misinformasi Daftar Produk Pro-Israel, MUI Tak Pernah Sebutkan

Whats New
Produk Ekspor UMKM Ditahan dan Harus Bayar Rp 118 Juta, Menkop Teten: Briket Memang Terlalu Berisiko

Produk Ekspor UMKM Ditahan dan Harus Bayar Rp 118 Juta, Menkop Teten: Briket Memang Terlalu Berisiko

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com