Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Kinerja APBN 2018 Mengalami Perbaikan Signifikan...

Kompas.com - 17/05/2018, 13:41 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan kinerja APBN hingga April 2018 mengalami perbaikan ke arah yang lebih positif. Hal itu nampak secara umum dari pertumbuhan pendapatan, belanja negara, hingga sektor lainnya yang menunjukkan tren positif.

"Kinerja APBN 2018 mengalami perbaikan signifikan sampai akhir April 2018, salah satunya didorong oleh belanja kementerian/lembaga yang jauh lebih cepat dibanding periode yang sama tahun lalu," kata Sri Mulyani saat konferensi pers di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/5/2018) siang.

Untuk total belanja negara, realisasi hingga 30 April 2018 mencapai Rp 582,9 triliun atau 26,3 persen dari total belanja negara dalam APBN 2018 sebesar Rp 2.220,7 triliun.

Komponen belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat yang terealisasi Rp 331 triliun dan transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 251,9 triliun.

Baca juga: Dollar AS Tembus Rp 14.000, Ini Kata Sri Mulyani

Pada periode yang sama (April 2017), total belanja negara hanya mencapai Rp 538,1 triliun, dengan belanja pemerintah pusatnya Rp 272,7 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp 265,4 triliun.

Sementara dalam hal pendapatan, didapati pertumbuhan dari sisi penerimaan perpajakan sebesar Rp 416,9 triliun dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp 109,9 triliun.

Pada periode yang sama tahun lalu, realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp 375 triliun dan PNBP Rp 90,8 triliun.

Melalui realisasi APBN sampai April 2018, Sri Mulyani yakin defisit APBN akan tetap terjaga pada kisaran 2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dengan asumsi pertumbuhan ekonomi tahun ini 5,4 persen.

"Meski terdapat potensi kenaikan ICP (Indonesia Crude Price) dan nilai tukar, defisit diperkirakan tetap terjaga pada kisaran 2 persen terhadap PDB, atau bisa lebih rendah dari itu," tutur Sri Mulyani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com