JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berpotensi kembali menguat pada perdagangan Jumat (18/5/2018). Hal ini sebagai respons terhadap kenaikan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate.
Seperti diketahui, Kamis sore, Bank Indonesia mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 4,50 persen.
Baca: Bank Indonesia Akhirnya Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 4,5 Persen
Mengutip Kontan.co.id Jumat (18/5/2018), analis PT Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto menuturkan, sejak BI memberi sinyal soal kenaikan suku bunga, respons pelaku pasar cukup positif. Alhasil, setelah kenaikan tersebut terwujud, rupiah berpotensi menguat.
Selain itu, peluang penguatan rupiah juga karena ada potensi aksi ambil untung dollar AS oleh para investor. Hal ini terjadi seiring penantian para investor terhadap negosiasi dagang antara AS dan China.
“Perkembangan rencana pertemuan antara AS dan Korea Utara juga dapat mempengaruhi pergerakan rupiah,” imbuh Andri.
Dia memproyeksikan, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 13.990-Rp 14.050 pada perdagangan besok.
Pada perdagangan Kamis (17/5), nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,28 persen ke level Rp 14.058 per dollar AS hingga pukul 17.00 WIB. Kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga menguat 0,14% menjadi Rp 14.074 per dollar AS. (Dimas Andi)
Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: BI rate naik, rupiah diramal lebih solid besok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.