JAKARTA, KOMPAS.com—Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan pidato mengenai kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal untuk 2019 di Rapat Paripurna DPR, Jumat (18/5/2018) siang.
Dalam pidatonya, Sri Mulyani menyebutkan pokok-pokok arah kebijakan pemerintah pada 2019 yang dipengaruhi ketidakpastian kondisi global.
"Tahun 2019, pemerintah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,4 sampai 5,8 persen," kata Sri Mulyani di hadapan anggota dewan.
Sri Mulyani juga mematok inflasi terjaga pada rentang 3,5 persen plus minus 1 persen. Selain itu, untuk rata-rata nilai tukar rupiah 2019 diproyeksi akan berada dalam rentang Rp 13.700-14.000 per dollar AS.
Baca juga: Ketika Nilai Tukar Rupiah Dominan di Level Rp 14.000 Pekan Ini
"Pemerintah menyadari dengan arah normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat yang mendorong kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve, pada 2019 banyak faktor yang akan jadi tantangan menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar rupiah," tutur Sri Mulyani.
Dia menyertakan proyeksi rata-rata suku bunga SPN 3 bulan pada 2019 akan berada di kisaran 4,6-5,2 persen. Adapun asumsi harga minyak mentah Indonesia pun dipatok di kisaran 60-70 dollar AS per barrel.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.