Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulog Kantongi Izin Impor Beras 1 Juta Ton

Kompas.com - 18/05/2018, 12:11 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Perdagangan (Kemdag) memutuskan untuk kembali menugaskan Perum Bulog mengimpor beras 500.000 ton.

Sebelumnya, Bulog juga sudah mendapat izin impor dengan jumlah sama. Alhasil, sepanjang paruh pertama tahun ini, Bulog sudah mengantongi izin impor beras sebanyak 1 juta ton.

Mengutip Kontan.co.id, Jumat (18/5/2018), Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemdag Oke Nurwan mengatakan, penugasan impor beras 500.000 ton diberikan sesuai Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait pangan.

"Penugasan ini dalam rangka penguatan stok pemerintah dan stabilisasi harga," ujar Oke, Rabu (16/5/2018).

Baca: Bulog Berencana akan Jual Beras dalam Sachet

Kemendag beralasan, izin impor beras dikeluarkan karena harga beras tak kunjung turun meskipun panen raya sudah berakhir. Untuk merealisasikan impor beras tersebut, Bulog diberi jangka waktu sampai Juli 2018.

Harapannya, dengan pasokan yang lebih banyak maka rata-rata harga beras yang saat ini masih tinggi akan turun. Saat ini harga beras masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) sebesar Rp 9.450 per kilogram (kg) untuk medium dan Rp 12.850 per kg untuk premium di Jawa, Lampung, Sumatra Selatan, Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menyatakan belum menjajaki impor beras tersebut lantaran belum mengantongi surat penugasan impor dari Kemdag.

"Kami harus pelajari seandainya benar ada izin. Karena meskipun ada izin, tapi tidak harus langsung impor. Perlu ada hitungan produksi seperti apa kebutuhannya," ujar Budi.

Walau kuota izin impor beras mencapai 500.000 ton, namun menurut lelaki yang kerap disebut Buwas ini, tidak harus semuanya direalisasikan. Ia mencontohkan, kalau misal kebutuhan 100.000 ton, maka sebesar kebutuhan itulah yang akan diimpor Bulog.

Buwas juga mengaku tetap mempertimbangkan klaim dari Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman jika produksi beras dalam negeri masih surplus. Dia berharap bisa duduk bersama dengan Kementerian Pertanian untuk menghitung angka pasti produksi, sehingga wilayah yang mengalami surplus bisa dipetakan.

Tambah Luas Tanam

Mentan menolak berkomentar dengan izin impor beras 500.000 ton ini. Ia mengelak dengan mengatakan tengah fokus meningkatkan produksi beras domestik.

Sebab, menurutnya, pada Juni nanti, luas panen padi akan lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, dia mengklaim, luas panen padi Juni 2018 minimal 1,7 juta hektare (ha). Sementara di tahun-tahun sebelumnya biasanya hanya sekitar 1,2 juta ha–1,3 juta ha.

"Saat ini stok beras di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sudah mencapai 40.000 ton, sementara beberapa tahun lalu, hanya berkisar 18.000–20.000 ton. Berarti naik dua kali lipat," ucapnya.

Ketua Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan, kebijakan impor beras harus dilakukan untuk stok di awal tahun 2019. "Yang harus dihitung itu pada bulan Januari hingga Februari 2019. Makanya, setelah Agustus harus dihitung betul situasinya bagaimana," ujar Sutarto.

Menurutnya harga beras dapat ditekan apabila pasokan beras berlebih. Untuk itu, Sutarto mengatakan, sejauh ini Perpadi telah menambah stok Bulog dengan memasok 45.000 ton beras ke Bulog. Jumlah itu masih lebih rendah dari kontrak khusus pembelian beras Bulog tahun ini sebanyak 100.000 ton.

Untuk kebutuhan beras selama Ramadan dan Lebaran, Sutarto menilai cukup. Bahkan menurutnya, kondisi pasokan beras masih aman hingga Agustus 2018. "Posisinya masih aman dan cukup, tidak ada rebutan," katanya. (Lidya Yuniartha)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Bulog kantongi izin impor beras satu juta ton

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Kemenag Pastikan Guru PAI Dapat THR, Ini Infonya

Whats New
Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Harga Emas Antam Meroket Rp 27.000 Per Gram Jelang Libur Paskah

Whats New
Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Kapan Seleksi CPNS 2024 Dibuka?

Whats New
Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Info Pangan 29 Maret 2024, Harga Beras dan Daging Ayam Turun

Whats New
Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Antisipasi Mudik Lebaran 2024, Kemenhub Minta KA Feeder Whoosh Ditambah

Whats New
Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com