Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Melemah meski BI Rate Naik, Ini Kemungkinannya

Kompas.com - 18/05/2018, 12:52 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

"Defisit itu harus dibiayai dari dana luar negeri yang mayoritas berbentuk mata uang dolar AS, baik yang masuknya sebagai portofolio flows, FDI (foreign direct investment) atau utang luar negeri,"

Walaupun, dirinya melanjutkan, suku bunga The Fed sudak naik sejak akhir 2015. Selain itu, gejolak kurs jika dilihat secara historis sudah terjadi sejak tahun 2013 ketika AS sudah memberikan pertanda akan meningkatkan suku bunga.

"2015 sudah naikin bunga dan sekarang di 2018 (pada bulan Maret 2018). Tahun 2014 tenang, begitu pula 2016 dan 2017. Walaupun saat itu suku bunga juga naik," jelasnya.

Lebih lanjut Mirza mengatakan kenaikan suku bunga oleh The Fed tidak selalu menimbulkan gejolak.

Sebagai negara yang membutuhkan pendanaan daru luar negeri kebijakan ini diambil agar inflasi, CAD (current account defisit/defisit neraca berjalan dan BoP (balance of payment/neraca pembayaran) tetap terjaga.

"Di 2018 ada adjustment dari financial market yg lebih cepat dibandingkans situasi 2015 hingga 2017, financial market ada adjustment terhadap posisi funding yang merubah aliran modal di negara-negara berkembang sehingga memang ada volatility lebih tinggi," lanjut Mirza.

Selain itu, pada tahun 2018 ini negara lain selain AS juga menaikkan suku bunga kebijakan mereka. Sehingga, untuk menjaga masuknya dana luar negeri di Indonesia, langkah kenaikan suku bunga ini diambil oleh BI.

"Jadi kita sesuaikan suku bunga agar tetap dalam koridor. Kita kelola angka-angka rasio makro, inflasi dan neraca pembayaran dengan prudent," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com