Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhenad Kasali: Asian Games Dorong Ekonomi UMKM

Kompas.com - 18/05/2018, 15:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhelatan akbar Asian Games 2018 melibatkan banyak stakeholder yang menggelontorkan sumber daya demi suksesnya acara.

Hal tersebut dirasa tak akan sia-sia karena sangat bermanfaat bagi rakyat Indonesia. Salah satunya manfaat yang dirasakan sektor UMKM Indonesia.

Guru Besar Ilmu Manajemen Universitas Indonesia Rhenald Kasali mengatakan, dengan kucuran dana yang besar untuk Asian Games 2018 sudah pasti akan memicu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Terkait dengan UMKM, setiap ada kegiatan yang menarik banyak orang datang, baik atlet, masyarakat, atau panitia, pasti akan membuka peluang ekonomi," ujar Rhenald melalui keterangan tertulis, Jumat (18/5/2018).

Baca juga: Ojek Online, Siap-siap Kebanjiran Order Saat Asian Games 2018

Rhenald mengatakan, pendatang umumnya gemar membawa pulang oleh-oleh dari daerah tersebut sebagai kenang-kenangan.

Cinderamata Asian Games 2018 diyakini akan menjadi primadona bagi para atlet, ofisial, maupun tamu lainnya sebagai barang kenangan. Di samping itu, standar produksinya juga perlu ditingkatkan.

"Seperti regulasi negara yang datang terkait cinderamata pun harus ditinjau, seperti membawa cinderamata kayu, kayu itu kan sensitif. Peraturan negara seperti Jepang itu sangat ketat, China dan Korea Utara mungkin sangat ketat,” kata Rhenald.

Tak hanya cinderamata. Jika dikelola dengan baik, kata Rhenald, kawasan tempat berlangsungnya pertandingan juga bisa menjadi future market, yaitu destinasi wisata dan MICE. Bahkan, bisa mendatangkan investasi dan menjadi bagian dari rantai pasok global.

Karena perhelatan itu hanya berlangsung beberapa minggu di daerah tertentu, maka UMKM dituntut lebih kreatif agar kontribusinya merata. Menurut dia, agar lebih mendorong perekonomian Indonesia, sebaiknya banyak anak muda yang terlibat.

“Dampak multiplier effect dari Asian Games terhadap masyarakat Indonesia tidak hanya terjadi dalam sekejap, multiplier effect terjadi di beberapa sektor, mau pilih yang mana, promosinya, pemberitaan, penginapan tempat wisata yang baik dan LRT," kata dia.

Salah satu UMKM yang ditunjuk Panitia Pelaksana Asian Games 2018 adalah Du’Anyam. UMKM tersebut memproduksi kipas, topi, coasters, gelang, dompet kartu, tas lipat dan bag tag khas Asian Games.

Uniknya, semua cinderamata tersebut menggunakan anyaman daun lontar sebagai material utama dan dihasilkan oleh ketrampilan tangan ibu-ibu di Flores.

Menurut Melia Winata, pemilik Du'Anyam, hal tersebut memberi dampak positif bagi produsen setempat.

"Ibu-ibu semakin termotivasi untuk membuat karya anyaman yang terbaik, belajar membuat produk baru yang diinginkan oleh pasar dan yang terpenting adalah melestarikan kembali kerajinan anyaman yang sudah mulai ditinggalkan,” katanya.

Melia menambahakan, dengan adanya Asian Games 2018 tentunya penjualan dan pendapatan UMKM Indonesia bisa meningkat karena permintaan juga meningkat.

Dengan demikian, UMKM yang menjadi official merchandiser Asian Games 2018 menjadi semakin terpacu meningkatkan kualitas serta kapasitas produksinya. Untuk produk Du'Anyam, mereka telah memproduksi 4.500 produk dan menargetkan untuk bisa menjual 30.000 produk hingga akhir tahun.

"Menurut kami tentunya ada dampak Asian Games baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap pertumbuhan UMKM Indonesia,” kata Melia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com