Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kalinya, Pertumbuhan Populasi Miliarder di Asia Salip Amerika

Kompas.com - 19/05/2018, 11:12 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan populasi miliarder di negara-negara kawasan Asia Pasifik pada 2017 meningkat signifikan hingga dapat menyalip populasi miliarder negara-negara di Amerika.

Hal ini terungkap dalam laporan sensus miliarder 2018 yang dikeluarkan oleh Wealth-X pekan ini. Wealth-X merupakan lembaga riset yang fokus pada data tentang masyarakat berpendapatan tinggi.

Berdasarkan laporan Wealth-X yang diperoleh Kompas.com, didapati pertumbuhan populasi miliarder di Asia Pasifik sebesar 29 persen. Pertumbuhan populasi miliarder terbesar kedua ada di negara-negara Amerika sebesar 11 persen, kemudian disusul dengan negara-negara di Eropa, Timur Tengah, serta Afrika 9 persen.

"Total miliarder di Asia saat ini sebanyak 784 orang, menyalip Amerika Utara untuk pertama kalinya dengan jumlah miliarder sebanyak 727 orang," demikian penggalan isi laporan Wealth-X.

Baca juga: 6 Orang Miliarder Ini Masih Lajang, Tertarik?

Perkembangan populasi miliuner tersebut berbanding lurus dengan peningkatan kekayaan mereka. Jumlah kekayaan para miliuner di Asia Pasifik meningkat hampir 50 persen, lebih tinggi dari jumlah kekayaan miliuner di Amerika yang meningkat 22 persen serta 12 persen untuk negara-negara Eropa, Timur Tengah, serta Afrika.

Adapun faktor pendorong utama berkembangnya populasi miliarder serta meningkatnya kekayaan mereka di Asia Pasifik adalah performa pasar modal yang kuat serta stabilnya nilai tukar mata uang tiap negara terhadap dollar AS. Peningkatan prestasi miliarder yang paling dominan di Asia Pasifik sepanjang 2017 ada di negara China dan India.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com