KOMPAS.com - Kementerian Pertanian dinilai berhasil menyosialisasikan pentingnya mengelola sumber daya air.
Dengan pengelolaan yang berkualitas, masyarakat bisa terhindar dari kebanjiran di musim hujan dan kekeringan di musim kemarau.
"Sekarang semua perangkat desa dan petani di desa selalu membicarakan embung untuk memanen air," kata Direktur Institut Agroekologi Indonesia (INAgri), Syahroni, dalam siaran tertulis, Sabtu (19/5/2018).
Bahkan, saat ini masyarakat membangun secara swadaya setelah memahami fungsi embung bagi budi daya pertanian.
(Baca: Guru Besar IPB: Embung Panjang Solusi Atasi Banjir)
"Memang idealnya pemerintah hanya sebagai katalisator selanjutnya masyarakat yang harus mandiri," ujarnya.
Tak hanya itu, Masyarakat desa mulai melirik dam parit sebagai alternatif jaringan irigasi yang biayanya lebih terjangkau.
Model dam parit di sentra-sentra produksi pertanian di Jawa diklaim berhasil. Dengan demikian, daerah lain mengikuti langkah itu.
"Ini berkat keberhasilan Kementan menggandeng kementerian lain seperti Kemendesa dan Pengembangan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian PUPR," katanya.
(Baca: Ini 5 Strategi Mentan Amran Bangun Pertanian Nasional)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.