"Secara technical, kalau ada isu negatif sedikit terkait menguatnya dollar, gampang sekali (rupiah melemah), jadi memang saat ini rawan secara psikologis," ucapnya.
Dia menyebut, jika tujuan BI meningkatkan suku bunga adalah untuk sebatas menjaga stabilitas rupiah, maka 25 bps tidaklah cukup. Namun, jika harus meningkatkan lebih dari 25 bps, BI harus mempertimbangkan kembali dampaknya terhadap keamanan perekonomian secara keseluruhan.
"Keputusan ini perlu diambil untuk memperlihatkan bahwa BI ada di pasar. Mungkin efeknya belum terlihat sekarang. Kalau untuk ngejar rupiah, 25 bps enggak cukup," sebutnya,
Adapun Chief Economist Bank Mandiri Anton Hermnasysah menilai, saat ini rupiah telah keluar jauh dari nilai fundamentalnya atau undervalued.
Menurut dia, rupiah dapat kembali menguat hingga level Rp 13.800 di akhir tahun.
"Kita tidak memperkirakan akan naik di atas Rp 14.000 bahkan Rp 15.000, kecuali jika ada kesalahan policy atau hal-hal di luar kontrol seperti kerusuhan," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.