Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Garuda "Grounded" Pilot yang Posting soal Terorisme hingga Jumlah Miliarder

Kompas.com - 21/05/2018, 07:34 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

Baca selengkapnya: Kaesang Pangarep Buka Gerai Sang Pisang di Malang

3. Jumlah Miliarder Naik Jadi 2.754 Orang, Total Harta Rp 128.000 Triliun

Sensus miliarder 2018 yang dikeluarkan oleh Wealth-X pekan ini, tercatat terdapat total 2.754 orang yang termasuk dalam populasi miliarder di seluruh dunia pada tahun 2017. Jumlah miliarder ini tumbuh 14,9 persen dibanding jumlah miliarder yang dihimpun melalui sensus serupa tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, total kekayaan miliarder di seluruh dunia itu mencapai 9,2 triliun dollar AS setara sekitar Rp 128.800 triliun dengan kurs setara Rp 14.000 per dollar AS.

Jumlah itu lebih dari 9 kali lipat produk domestik (PDB) Indonesia tahun 2017 yang mencapai 1 triliun dollar AS atau sekitar Rp 14.000 triliun. Salah satu faktor pendorong utama peningkatan kekayaan miliarder di Asia adalah performa pasar modal yang kuat serta stabilnya nilai tukar mata uang tiap negara terhadap dollar AS.

Baca selengkapnya: Jumlah Miliarder Naik Jadi 2.754 Orang, Total Harta Rp 128.000 Triliun

4. Enam Bentuk Ujaran Kebencian yang Tergolong Pelanggaran bagi ASN

Badan Kepegawaian Negara ( BKN) baru saja merilis enam bentuk ujaran kebencian yang tergolong sebagai pelanggaran disiplin bagi Aparatur Sipi Negara ( ASN).
Hal ini dilakukan sebagai tanggapan maraknya pengaduan masyarakat mengenai ASN yang terbukti melakukan penyebarluasan ujaran kebencian.

Berikut adalah enam bentuk ujaran kebencian yang termasuk dalam kategori pelanggaran disiplin:

1. Menyampaikan pendapat baik lisan maupun tertulis lewat media sosial yang bermuatan ujaran kebencian terhadap Pancasila, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan Pemerintah.

Baca selengkapnya: Enam Bentuk Ujaran Kebencian yang Tergolong Pelanggaran bagi ASN

5. Di Tanah Abang, Baju Impor Lebih Digemari daripada Buatan Lokal

Animo masyarakat terhadap pakaian impor dari China cukup tinggi. Hal itu ditangkap oleh pasar, termasuk pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang. Rata-rata, sebagian pakaian yang dijual di toko-toko tersebut hasil produksi China yang diimpor ke Indonesia.

Meski harganya lebih mahal, pakaian impor lebih diminati. " Baju impor lebih laku. Bahannya bagus-bagus," ujar Ariani, penjaga toko pakaian khusus wanita saat ditemui di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (18/5/2018).

Saat dibandingkan dengan pakaian lokal yang dijual di toko tersebut, bahan baju impor terlihat lebih baik.

Baca selengkapnya: Di Tanah Abang, Baju Impor Lebih Digemari daripada Buatan Lokal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com