Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Larisnya Pakaian Asal China di Pasar Tanah Abang

Kompas.com - 21/05/2018, 08:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Produk pakaian impor asal China menjamur di Pasar Tanah Abang. Bahkan, popularitasnya mampu menyaingi pakaian lokal.

Berdasarkan data Bank Dunia dari tahun ke tahun, produk tekstil dari China mendominasi pasar impor di Indonesia. Pada data 2016, nilai impor dari China 2.870.298,01 dollar AS. Sementara porsi pasarnya 35,17 persen.

Nilai impor China terus bertumbuh jika dilihat sejak 2014. Jika dibandingkan dengan impor 2015, nilai impor dari sebelumnya 2.618.600,26 dollar AS dengan porsi pasar 32,83 persen. Adapun negara-negara lain dengan porsi impor cukup besar di sektor tekstil dan pakaian yakni Korea, Hongkong, AS, dan negara lain di Asia.

Animo masyarakat yang tinggi akan produk tekstil dari China ditangkap oleh pasar. Termasuk pedagang pakaian di Pasar Tanah Abang. Sebagian pakaian yang dijual di toko-toko tersebut hasil produksi China yang diimpor ke Indonesia.

Baca juga: Baju Impor dari China Serbu Tanah Abang

Rata-rata baju impor tersebut dijajakan di lantai 6 Blok A Pasar Tanah Abang. Ada pula toko-toko di lantai lainnya yang juga menjual baju impor, namun tak sebanyak di lantai 6.

Salah satu pedagang baju di lantai 6, Ariani mengatakan, sebagian besar baju yang dijual di tokonya merupakan impor dari China. Tokonya menjual baju wanita dengan model kekinian.

"Impor ada, lokal ada. Tapi kebanyakan dari China," ujar Ariani.

Meski harganya lebih mahal, pakaian impor lebih diminati. Alasannya karena modeonya lebih beragam dan bahannya leboh bagus daripada yang lokal. Baju impor dijual kisaran Rp 130.000-Rp 150.000 perpotong dan baju lokal sekitar Rp 70.000 perpotong.

"Kalau yang lokal bahannya panas. Ini (baju impor) adem dipakainya," kata Ariani.

Dinda, penjual baju anak-anak di lantai 3A Pasar Tanah Abang Blok A juga mengaku baju yang diimpor dari China lebih banyak diminati. Meski harga baju lokal lebih murah dan ada promo.

"Modelnya lebih lucu, lebih banyak pilihannya," kata Dinda.

Penjaga toko pakaian gamis, Didi, juga mengakui sebagian dagangannya diimpor dari China dan Thailand. Pakaian dari luar negeri dipasok tiga kali dalam seminggu. Harganya juga tak terpaut jauh. Gamis impor harganya sekitar Rp 300.000 sedangkan harga gamis lokal sekitar Rp 150.000-200.000

"Stoknya sama lah, impor setengah, lokal setengah," kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com