Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Daftar Sektor Jasa yang Paling Banyak Menyerap Tenaga Kerja Asing

Kompas.com - 21/05/2018, 10:03 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Kompas TV Tujuh orang ditangkap karena dokumen keimigrasianya tidak diperpanjang selama setahun terakhir.

Berikut daftar sektor jasa yang ditempati tenaga kerja asing:

1. Perhubungan udara sebanyak 979 orang,
2. Teknologi informasi sebanyak 952 orang,
3. Ketenagaan sebanyak 798 orang,
4. Pertambangan umum sebanyak 753 orang,
5. Penunjang pertambangan sebanyak 733 orang.
6. Moneter atau Bappepam sebanyak 608 orang,
7. Pekerjaan umum sebanyak 542 orang,
8. Jasa non konstruksi sebanyak 451 orang,
9. Kelistrikan sebanyak 431 orang,
10. Jasa sosial sebanyak 388 orang,

11. Real estate sebanyak 383 orang,
12. Perhubungan atau postel sebanyak 370 orang,
13. Pada kegiatan badan internasional sebanyak 285 orang,
14. Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan sebanyak 260 orang,
15. Jasa industri untuk pekerjaan khusus sebanyak 257 orang,
16. Bidang perhubungan sebanyak 243 orang,
17. Pelayanan kesehatan sebanyak 187 orang,
18. Jasa periklanan sebanyak 179 orang,
19. Pengelolaan limbah sebanyak 168 orang.
20. Lembaga kerjasama sebanyak 156 orang,

21. Jasa lainnya sebanyak 151 orang,
22. Kantor berita sebanyak 148 orang,
23. Pergudangan dan jasa penunjang angkutan sebanyak 125 orang,
24. Jasa telekomunikasi sebanyak 124 orang,
25. Sektor keuangan non bank serta sektor Migas masing-masing sebanyak 117 orang,
26. Jasa Penunjang Industri Kapal sebanyak 116 oramg,
27. Jasa penempatan tenaga kerja Indonesia dalam negeri sebanyak 102 orang,
28. Jasa penunjang jasa keuangan sebanyak 99 orang,
29. Jasa Multimedia sebanyak 98 orang, dan
30. Kesehatan sebesar 97 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com