Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK Luncurkan Modul E-Learning untuk SD dan SMP

Kompas.com - 21/05/2018, 13:05 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Otoritas Jasa Keuangan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk meningkatkan literasi keuangan bagi kaum muda dan pelajar di seluruh Indonesia melalui modul e-Learning Literasi Keuangan yang ditujukan untuk pelajar SD dan SMP.

Deputi Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sarjito mengatakan, banyaknya fasilitas hiburan yang didapatkan anak-anak usia SD dan SMP masa kini melalui digitalisasi membuat e-Learning menjadi terobosan yang menarik.

"Penempatan e-Learning yang dikreasikan OJK harus mampu disosialisasikan, karena di zaman modern ini susah memaksa anak-anak untuk belajar (karena banyaknya pilihan)," ujarnya ketika memberikan sambutan Peluncuran Modul e-Learning Literasi Keuangan untuk SD dan SMP di Gedung Radius Prawiro Bank Indonesia, Senin (21/5/2018).

Menurut dia, pengenalan terhadap literasi keuangan sejak dini diperlukan karena keuangan adalah hal paling prinsip.

Baca juga: Dorong Bank Wakaf Mikro, OJK akan Gandeng Lebih Banyak Filantropi

"Mau sekolah, kuliah dijurusan apapun itu kan akhirya juga untuk kerja, untuk uang, jadi penting untuk memperkenalkan cara mengelola keuangan sejak dini," ucap dia.

Pada kesempatan yang sama, Finance Sector Specialist Asian Development Bank Sani Ismail menambahkan, literasi keuangan penting untuk mendorong inklusi keuangan serta pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Literasi keuangan memberikan konsumen pemahaman mengenai tipe produk finansial yang tersedia untuk mereka," ujarnya.

Dia mengatakan, pencapaian tingkat inklusi keuangan Indonesia saat ini cukup tinggi, yaitu 67,8 persen dari target 75 persen per 2019. Sementara, pencapaian literasi finansial baru mencapai 29,7 persen dari target 35 persen per 2019.

Menurut dia, hal itu menunjukkan masih adanya risiko pengguna produk keuangan tidak benar-benar memahami apa yang mereka konsumsi.

"Kalau konsumen ini masuk ke financial transaction tapi mereka tidak mengerti apa yang bisa mereka lakukan untuk lebih involved di dunia financial, ini bisa jadi risiko," ujarnya.

Sementara itu, dari segi pelajar dan mahasiswa, angka pencapaian literasi keuangan dan inklusi finansal masih leboh kecil dari angka nasional.

Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan peningkatan pemahaman keuangan sejak dini menjadi penting, sebab produk keuangan akan semakin kompleks beriringan dengan semakin majunya digitalisasi.

"Survai nasional 3 tahunan menunjukkan 64,2 persen pelajar atau mahasiswa telah menggunakan produk dan layanan keuangan, namun hanya 23,4 persen yang well literated terkait keuangan," ucapnya.

Modul e-Learning ini menyediakan fasilitas animasi dan permaninan. Sehingga menurutnya, e-Learning dapat mendekatkan anak-anak usia SD dan SMP terhadap produk keuangan dan layanan jasa keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com