Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu Perang Dagang Mereda, Wall Street Ditutup Hijau

Kompas.com - 22/05/2018, 06:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Ketegangan antara Amerika Serikat dan China yang sedikit mereda ditambah dengan ditangguhkannya perang dagang di antara kedua negara tersebut membuat pasar saham Amerika ditutup hijau pada Senin (21/5/2018) waktu setempat.

Dow Jones Industrial Average melonjak 298,2 poin menjadi 25.013,29 didorong oleh meningkatnya sentimen positif dari eksportir besar seperti Boeing, Caterpillar, dan United Technologies yang mendapatkan keuntungan dari meredanya ketegangan antara AS dan China ini.

Kemudian S&P 500 merangkak naik 0,7 persen menjadi 2,733.01 seiring dengan kenaikan di lini industri sebesar 1,5 persen. Nasdaq Composite naik 0,5 persen menjadi 7.394,04.

"Hal ini (meredanya ketegangan AS dan China) membuat investor sedikit lega mengenai isu perdagangan," ujar Chief Investment Strategist Baird Bruce Bittles.

Baca juga: Menkeu AS: Perang Dagang Ditangguhkan

"Meskipun kami rasa ketegangan dalam perdagangan masih akan berlangsung mengingat AS masih memliki rencana untuk menerapkan tarif dagang untuk alumunium dan baja ke Uni Eropa di akhir bulan," tambah dia.

Sebagai informasi, pada akhir minggu lalu Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kemungkinan perang dagang AS dan China sedang ditangguhkan seiring dengan munculnya kesepakatan terkait tarif.

Proses negosiasi antara kedua negara menghasilkan keputusan China akan meningkatkan impor hasil energi dan agrikultur untuk membuat defisit neraca perdagangan antara keduanya senilai 335 miliar dollar AS dapat diatasi.

Dikutip melalui CNBC, Mnuchin mengatakan Amerika telah membuat langkah yang cukup penting untuk mengatasi polemik dagang dengan China.

"Saat ini terserah kami bagaimana agar ini (kesepakatan) dapat berjalan," ujarnya.

Pada Senin (21/5/2018) Presiden Amerika Donald Trump juga bekicau melalui akun twitternya terkait penangguhan perang dagang ini.

"China telah setuju untuk membeli hasil pertanian atau agrikultur dalam jumlah besar. Ini akan menjadi salah satu hal paling baik yang memnimpa petani kita dalam beberapa tahun belakangan!," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com