Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Dorong Santri Muhammadiyah Jadi Entrepreneur Berbasis Digital

Kompas.com - 22/05/2018, 10:10 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

SURAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mendorong para santri di pondok pesantren milik Muhammadiyah memiliki daya saing untuk berwirausaha sedari muda. Terutama dengan memanfaatkan platform digital untuk membangun usaha.

Airlangga menyebut Muhammadiyah merupakan basis yang bisa dimanfaatkan santri dan mahasiswa untuk mengembangkan diri di dunia usaha.

"Kesempatan itu terbuka untuk siapapun yang punya talenta untuk jadi entrepreneurs," ujar Airlangga di Gelora Olah Raga Universitas Muhammadiyah Surakarta, Senin (22/5/2018).

Salah satu bentuk dukungan Kementerian Perundustrian yakni dengan menyumbangkan mesin pembuat roti untuk dimanfaatkan para santri berwirausaha.

Baca juga: Revolusi Industri 4.0 Diklaim Bisa Ciptakan 10 Juta Lapangan Kerja

Nantinya akan ada evaluasi seberapa jauh bantuan tersebut efektif membangun jiwa-jiwa entrepreneur pada santri dan mahasiswa Muhammadiyah.

Airlangga mengatakan, Kementerian Perindustrian telah membuat roadmap untuk ekonomi digital. Apalagi negara-negara industri tengah bersaing kala memasuki revolusi industri keempat atau yang dikenal era 4.0.

Bagi Indonesia, kata dia, ini merupakan tantangan sehingga tak bisa diam di tempat.

"Kita pelajari negara lain, India sebut 'make in india', Thailand sebut 'Thailand for 4.0. Indonesia, Pak Presiden pada April lalu launch yamg namanya 'making Indonesia 4.0'," kata Airlangga.

Dia optimistis Indonesia berada pada posisi lima negara terbesar di dunia pada 2030. Setiap negara industri memiliki kompetensi masing-masing.

China, misalnya, negara tersebut menawarkan kecepatan berinovasi dibandinhkan negara lain. Sementara di Amerika mendorong inovasi yang radikal.

Eropa dan Jerman dengan kemampuan engineering yang kuat, serta Jepang dan Korea Selatan dengan kemampuan meningkatkan kapasitas. Lantas, apa potensi yang dimiliki Indonesia?

"Kita punya satu kunci, yaitu jumlah penduduk yang besar. Bagi ekonomi digital, pengembangan jumlah penduduk itu penting," kata Airlangga.

Airlangga mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 100 universitas, belum ditambah pondok pesantren. Banyak talenta kewirausahaan yang bisa dikembangkan untuk ekonomi berbasis digital.

Ia mencontohkan beberapa perusahaan startup asal Indonesia yang merangkak dari nol hingga kini memiliki omzet besar dan diakui dunia. Tak hanya itu, mereka menjadi contoh keberhasilan pemanfaatan dunia digital untuk berwirausaha.

"Maka Indonesia memilih meng-empower pemberdayaan talenta. Sumber daya manusia yang bertalenta yang kita dorong," kata Airlangga.

Adapun sektor yang memiliki pangsa pasar besar takni makanan, tekatil, otomotif, teknologi, dan kimia. Sektor-sektor tersebut yang akan mendominasi ekonomi digital ke depan.

Oleh karena itu, kata Airlangga, kementeriannya mendorong Muhammadiyah menuju era 4.0 karena memegang kunci utamanya, yakni sumber daya manusia dan organisasi yang besar.

"Ini talenta luar biasa. Apalagi pak rektor tadi bilang Muhammadiyah basisnya kemandirian ekonomi," kata Airlangga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com