Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Masih Enggan Salurkan Kredit ke Pertambangan

Kompas.com - 22/05/2018, 13:47 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbankan masih memberikan lampu kuning untuk sektor pertambangan. Pasalnya, sektor ini masih memiliki risiko, meskipun ada perbaikan dari sisi harga sejumlah komoditas tambang seperti batubara dan nikel.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), secara industri perbankan, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada sektor pertambangan dan penggalian masih bertengger di angka 6,27 persen per Maret 2018. Ini lebih rendah dari 7,04 persen di Maret 2017.

Jahja Setiaatmadja, Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk menilai, meski sektor pertambangan sedang stabil, hal ini belum cukup memberi keyakinan pada perbankan untuk mengalirkan kredit ke sektor tersebut.

Saat ini, sektor tambang seperti batubara secara bisnis memang bagus karena harga naik di atas 100 dollar AS per ton. Kendati demikian, perbankan harus bisa memprediksi harga komoditas ini dalam jangka panjang.

Menurut Jahja, sektor pertambangan terbilang cukup berisiko karena harga yang fluktuatif, sehingga tak ada jaminan yang kuat bagi perusahaan tambang untuk tetap stabil. Saat ini, BCA belum terlalu banyak masuk ke sektor pertambangan khususnya batubara.

Di BCA, kredit tambang tidak termasuk 10 terbaik sektor kredit. Bahkan, porsi kreditnya di bawah 4 persen. "Kami belum banyak masuk tapi tidak dihindari," kata Jahja.

Bambang Tri Baroto, Sekretaris Perusahaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menilai, NPL pertambangan baik secara industri maupun di BRI terlihat membaik. Seiring perbaikan harga komoditas pertambangan maka ekspansi di sektor ini akan terus meningkat.

BRI mencatat eksposur kredit ke sektor pertambangan masih terbilang rendah. BRI melaporkan untuk korporasi BUMN yang disalurkan ke pertambangan hanya 3,32 persen dari total kredit untuk BUMN senilai Rp 91 triliun per Maret 2018. Artinya, jumlah tersebut hanya setara Rp 3,02 triliun.

Sementara itu, untuk korporasi non BUMN, total eksposur kredit BRI ke pertambangan baru sebesar 2,6 persen dari total kredit korporasi Rp 82 triliun, atau setara Rp 2,13 triliun.

Selain ke segmen korporasi, BRI juga masih menyalurkan kredit pertambangan untuk segmen menengah dan kecil. Hingga kuartal I-2018, total kredit menengah dan kecil ke sektor tambang senilai Rp 4,68 triliun atau 3 persen dari total kredit segmen ini yang mencapai Rp 156,2 triliun

Ferdian Satyagraha, Direktur Keuangan PT Bank Jatim Tbk menyebut, lantaran masih berisiko, Bank Jatim belum akan ikut serta membiayai sektor pertambangan dalam waktu dekat. (Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Lampu kuning pada kredit sektor tambang masih nyala

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

CKB Logistics Optimalkan Bisnis Melalui Kargo Udara

Whats New
Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com