Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Rupiah Masih Aman untuk Jangka Menengah-Panjang

Kompas.com - 22/05/2018, 13:52 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih dalam batas yang aman. Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) per hari ini, nilai tukar rupiah ada pada Rp 14.178 per dollar AS atau level paling rendah sejak awal 2018.

"Koreksi mata uang kita walaupun nilai tukar fleksibel, masih dalam range yang tetap stabil untuk jangka menengah-panjang," kata Sri Mulyani saat ditemui di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (22/5/2018).

Sri Mulyani menjelaskan, Indonesia menerapkan nilai tukar mata uang yang fleksibel. Sehingga, ketika ekonomi dunia membaik, dampak terhadap nilai tukar mata uang dalam negeri juga akan positif.

Hal itu juga berlaku sebaliknya ketika terjadi tekanan eksternal seperti saat ini maka mata uang akan melemah.

Baca juga: Sri Mulyani Pastikan Pajak UKM Turun Jadi 0,5 Persen

"Ada range yang kami jaga supaya kami, pemerintah, BI, OJK bisa memastikan sektor keuangan tetap sehat. Indonesia bisa tumbuh namun sustainable dan BI bisa melakukan stabilisasi apabila diperlukan," tutur Sri Mulyani.

Terhadap dampak pelemahan rupiah yang menyasar pada peningkatan harga impor minyak, Sri Mulyani memastikan pemerintah sedang membahas bersama kementerian terkait.

Pembahasan dilakukan utamanya untuk menjaga daya beli masyarakat serta kinerja BUMN seperti PLN dan Pertamina yang bergantung pada ketersediaan minyak.

Salah satu hal yang sedang ditinjau adalah besaran penerimaan negara sebagai dampak positif dari pelemahan rupiah. Tambahan penerimaan didapati pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan pajak dari sektor minyak bumi dan gas (migas).

"Penerimaan tambahan tersebut sedang kami desain untuk dialokasikan ke dalam beberapa tujuan, salah satunya melindungi masyarakat dari shock yang sangat besar," tutur Sri Mulyani.

Kompas TV Meski Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Repo Rate menjadi 4,5 persen rupiah tetap saja bergejolak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com