Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Saham Emiten Perminyakan Menguat

Kompas.com - 22/05/2018, 14:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga minyak mentah kembali menanjak. Kondisi tersebut berpotensi mengerek prospek saham emiten berbasis minyak.

Harga minyak brent untuk kontrak pengiriman Juli 2018, pada pekan lalu, sempat menembus 80 dollar AS per barel. Ini merupakan level tertinggi harga minyak brent sejak 2014. Harga minyak WTI juga menyentuh 71,85 dollar AS per barel, level tertingginya sejak Desember 2014.

Baca: Ini Saham-saham yang Patut Dilirik saat Bulan Puasa

Megutip Kontan.co.id, Selasa (22/5/2018), sejumlah analis mengungkapkan, tren kenaikan harga minyak berpotensi mengerek kinerja emiten minyak, sekaligus membuat saham, seperti Medco Energi International (MEDC) atau Elnusa (ELSA) ikut terangkat.

Analis Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji, menilai, kenaikan harga komoditas akan mengangkat kinerja emiten minyak, sepanjang mampu menyiasatinya dengan kenaikan produksi yang signifikan.

Dari rencana ke depan, Nafan melihat MEDC dan ELSA memiliki kebijakan pengembangan bisnis yang jelas dan agresif. MEDC, misalnya, berencana membangun kilang minyak di Natuna yang bisa menjadi penyokong kinerja dalam jangka panjang.

"Jika harga minyak konsisten menunjukkan penguatan, tentu kedua emiten ini akan membukukan kinerja kian bagus di masa mendatang," ujar dia, Minggu (20/5/2018).

Nafan merekomendasikan buy MEDC dan ELSA. Dia memproyeksikan MEDC bisa naik hingga Rp 1.375 per saham dalam jangka pendek-menengah. Harga MEDC kemarin Rp 1.245 per saham.

Untuk saham ELSA, Nafan merekomendasikan buy on weakness. Namun bagi investor yang sudah memiliki ELSA sebaiknya menahan saham tersebut. Untuk jangka pendek-menengah, saham ELSA bisa naik ke Rp 474 per saham. Harga ELSA kemarin di level Rp 448 per saham.

Baca: Ini Saham-saham Lapis Kedua yang Layak Dilirik Investor

Kepala Riset Narada Kapital Indonesia, Kiswoyo Adi Joe, menilai MEDC lebih menarik dibandingkan ELSA. Pasalnya, MEDC tak menggantungkan diri dengan satu jenis komoditas, melainkan melakukan diversifikasi bisnis.

Selain itu, MEDC merupakan perusahaan yang berhubungan langsung dengan dunia oil & gas, ketimbang ELSA yang lebih merupakan kontraktor di sektor migas.

Jika mencermati peran ELSA sebagai kontraktor, memang kinerjanya bakal semakin melambung manakala harga minyak naik. Namun, Kiswoyo mengungkapkan kenaikan tak bisa langsung melainkan butuh waktu sekitar enam bulan.

Artinya, ELSA membutuhkan konsistensi kenaikan harga minyak global selama enam bulan mendatang, baru ia bisa mencatatkan kinerja yang signifikan. (Agung Jatmiko)


Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Prospek emiten minyak menanjak, simak saham rekomendasi analis

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com