Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Bondowoso dan Cerita Produksi Kopi Arabica Java Ijen Raung

Kompas.com - 22/05/2018, 20:02 WIB
Kurniasih Budi,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi


KOMPAS.com - Beberapa tahun lalu, tak sedikit orang yang bergidik saat mendengar nama Bondowoso. Sebab, buat sekalangan orang, Bondowoso identik dengan ilmu gaib.

Wajah seram Bondowoso tak lagi nampak. Satu-satunya kabupaten di kawasan Tapal Kuda Jawa Timur yang tak memiliki wilayah laut itu, kini justru semerbak namanya.

Kopi Arabica khas Bondowoso telah mendapat pengakuan dunia internasional. Bahkan, sepertiga dari produksi kopi Arabica Java Ijen Raung asal Bondowoso telah menembus pasar Eropa.

(Baca: Inilah Kopi "Bulan Madu" Kopi Khas Bondowoso)

Kabupaten Bondowoso memang memiliki suhu udara yang cukup sejuk berkisar 15,40 hingga 25,10 derajat celcius.

"Republik Kopi" itu memang dikelilingi pegunungan. Ada pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen di sebelah timur.

Selain itu, kaki pengunungan Hyang dengan puncak Gunung Argopuro, Gunung Krincing dan Gunung Kilap berada di sebelah barat. Sementara, Gunung Alas Sereh, Gunung Biser, dan Gunung Bendusa di sisi utara.

Sekira 60 persen masyarakat pra-sejahtera di Bondowoso bekerja sebagai petani. Sayangnya, lahan pertanian yang mereka miliki sangat terbatas.

Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memiliki komoditas andalan pertanian yaitu kopi Arabica Java Ijen Raung dan padi organik.KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, memiliki komoditas andalan pertanian yaitu kopi Arabica Java Ijen Raung dan padi organik.

Rerata petani Bondowoso hanya memiliki lahan seluas 0,3 hektar. Bahkan, sebagian warga Bondowoso menjadi buruh tani karena sama sekali tidak memiliki lahan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, mengakui iklim Bondowoso sangat cocok untuk budi daya kopi. Oleh karenanya, Kementerian Pertanian memberi 500 bibit pohon kopi untuk rumah tangga miskin (RTM) di Bondowoso.

Kopi untuk sejahterakan petani

Bantuan pohon kopi itu merupakan solusi jangka panjang untuk mengurangi angka kemiskinan di Bondowoso.

“Mari kita bebaskan Republik Kopi ini dari kemiskinan. Nantinya, tidak ada lagi rakyat miskin di Bondowoso,” kata Amran saat peluncuran program Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera (Bekerja), di Dusun Legen, Desa Karanganyar, Kecamatan Sumberwringin, Bondowoso, Selasa (22/5/2018).

Lahan di sekitar rumah warga Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ditanami pohon kopi. Saat ini, kopi Arabica Java Ijen Raung dari Bondowoso telah menembus pasar ekspor.KOMPAS.com/ KURNIASIH BUDI Lahan di sekitar rumah warga Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, ditanami pohon kopi. Saat ini, kopi Arabica Java Ijen Raung dari Bondowoso telah menembus pasar ekspor.

Dengan adanya 3 klaster pertanian, ia berharap Bondowoso bisa menghasilkan kopi lebih banyak lagi.

Ia menargetkan, produksi kopi Indonesia mencapai 2 juta ton per hektar agar bisa bersaing dengan Vietnam.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com