Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Paling Percaya Diri Seharian Tanpa Uang Tunai

Kompas.com - 24/05/2018, 05:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Visa mengadakan survei perilaku pembayaran konsumen di negara-negara di Asia Tenggara setiap tahunnya. Hal ini dilakukan untuk memahami perilaku dan kecenderungan konsumen dalam melakukan pembayaran.

Survei dilakukan secara online di tujuh negara, yakni Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Myanmar.

Dalam survei tersebut, salah satu yang diteliti adalah sejauh mana konsumen sanggup hidup tanpa memegang uang tunai atau cashless.

Hasilnya, Indonesia menduduki peringkat pertama yang sanggup bertahan tanpa uang tunai selama 24 jam.

Baca juga: Sebuah Kafe di Singapura Hanya Terima Pembayaran Nontunai dan Bitcoin

"Tingkat PD-nya (percaya diri) hampir 76 persen. Jadi hampir 8 dari 10 orang Indonesia PD bisa survive tanpa uang tunai seharian," ujar Presiden Direktur PT Visa Worldwide Indonesia Riko Abdurrahman di Jakarta, Rabu (23/5/2018).

Riko mengatakan, orang Indonesia sudah terbiasa bertransaksi nontunai untuk berbagai keperluan. Misalnya, untuk membeli makanan, membayar ojek atau taksi online, sampai belanja di e-commerce. Termasuk membayar tol menggunakan e-toll yang efektif menambah jumlah transaksi nontunai.

"Di Singapura sendiri masih kalah, hanya 68 persen kepercayaan dirinya tanpa memegang uang tunai. Saya sendiri surprise, menurut saya ini luar biasa," kata Riko.

Singapura bertengger di posisi ketiga dalam kategori survei itu. Sementara di peringkat dua ada Filipina dengan persentase 69 persen.

Peringkat keempat hingga ketujuh berturut-turut ada Vietnam dengan 66 persen, Thailand dengan 63 persen, Malaysia sebesar 61 persen, dan Myanmar di posisi buncit sebesar 45 persen.

Hasil studi yang sama juga menunjukkan 45 persen responden dari Indonesia menginginkan negara ini sama sekali tak ada tunai.

Riko mengatakan, ada 57 persen responden Indonesia yang menyatakan bahwa mereka sudah mulai.meninggalkan uang untuk bertransaksi. Mereka merasa lebih aman menggunakan kartu pembayaran.

"Menariknya, 85 persen responden Indonesia melakukan pembayaran digital menggunakan smartphone untuk berbagai kebutuhan seperti berbelanja, memesan taksi, dan membayar makanan di restoran," kata Riko.

Adapun responden survei tersebut adalah warga negara dari tujuh negara di Asia Tenggara yang berusia 18-51 tahun dengan penghasilan pribadi di atas Rp 3 juta dan setaranya.

Periode survei dilakukan Juli-Agustus 2017 dengan sampel 4.160 sampel dari berbagai negara. Dari Indonesia, Visa mengambil 524 sampel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com