Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perry Warjiyo Resmi Dilantik Sebagai Gubernur BI

Kompas.com - 24/05/2018, 11:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Mahkamah Agung RI Hatta Ali melantik Perry Warjiyo sebagai Gubernur BI periode 2018-2023 di Gedung MA, Jakarta, Kamis (24/5/2018). Perry menggantikan Agus DW Martowardojo yang berakhir masa jabatannya pada Mei 2018.

Pelantikan dimulai sekitar pukul 10.00 WIB. Turut hadir sejumlah menteri ekonomi antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Keuangan Sri Mulyani, hingga Wakil Presiden periode 2009-2014 Boediono yang pernah menjabat sebagai Gubernur BI.

Perry sebelummya menjabat sebagai Deputi Gubernur BI. Ia telah menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon tunggal pada akhir Maret 2018.

Di hadapan anggota dewan saat itu, Perry berkomitmen membawa BI sebagai bank sentral yang terpercaya, disegani, dan terbaik di antara negara-negara emerging markets (negara berkembang). Ini dilakukan dengan sejumlah transformasi.

"Transformasi yang ingin kami lakukan bagaimana penguatan organisasi dan proses kerja, strategi BI disinergikan, dan pendelegasian wewenang bisa lebih jelas dan proses lebih efisien," tutur Perry.

Di samping itu, ia akan mendorong manajemen jalur karier dan perencanaan SDM. Sebab, sejalan dengan tuntutan terhadap BI yang semakin tinggi, maka diperlukan pemenuhan SDM profesional dan termotivasi kuat.

Ke depannya, Perry akan fokus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh 6 persen ke atas dalam lima tahun ke depan.

Ia meyakini, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tahun ini diprediksi 5,2-5,3 persen dapat tumbuh lebih tinggi hingga menembus 6 persen.

Caranya adalah dengan mendorong pemerataan ekonomi nasional yang saat ini tersentralisir di Pulau Jawa. Perry berpandangan, ini menjadi tantangan bagi bank sentral untuk menciptakan pemerataan ekonomi.

"Kita semua ingin ekonomi yang saat ini di kisaran 5,2-5,3 persen bksa menjadi 6 persen atau lebih dalam 5 tahun ke depan," kata Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com