Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prospek Saham Emiten Perunggasan Melonjak selama Bulan Puasa

Kompas.com - 24/05/2018, 13:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan kerap dibarengi dengan kenaikan harga komoditas pangan. Salah satu yakni daging ayam yang biasanya harganya sudah naik sebulan sebelum puasa.

Analis Bahana Sekurita, Michael Setjoadi menuturkan pada kuartal II 2018, terjadi kenaikan harga untuk ayam broiler.

"Permintaan terhadap ayam biasanya sudah mulai naik mendekati puasa, sehingga akan diikuti dengan kenaikan harga," ujar Michael dalam keterangan tertulis, Kamis (24/5/2018).

Baca: Ini Saham-saham yang Patut Dilirik saat Bulan Puasa

Michael mengatakan, kenaikan harga sepanjang Ramadhan biasanya memberi kontribusi terbesar selama setahun. Besarannya sekitar 31 persen terhadap total profitabilitas kedua perseroan sepanjang setahun.

Seiring harga naik, ada dampak positif bagi produsen ayam karena meningkatnya pendapatan. Sebut saja PT Charoen Pokphand Indonesia dan PT Japfa Comfeed Indonesia.

Pada kuartal pertama, Japfa telah meningkatkan produksi day old chicken (DOC) lebih dari 20 persen sehingga mendukung kenaikan volume penjualan pakan sebesar 14,5 persen dan penjualan ayam pedaging naik 30 persen. Dengan angka tersebut, Japfa mampu merebut pangsa pasar pesaingnya, Charoen.

Charoen hanya membukukan kenaikan volume penjualan pakan sebesar 4,2 persen. Volume penjualan DOC naik 2,5 persen pada kuartal satu 2018 dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Kinerja positif yang telah dibukukan oleh Japfa tentunya berpengaruh terhadap penjualan selama Ramadhan ini dengan kenaikan produksi DOC yang telah dilakukan sejak kuartal pertama," kata Michael.

Bahana Sekuritas merekomendasikan beli saham Japfa dengan kenaikan target harga menjadi Rp 2.000 perlembar saham dari target harga sebelumnya Rp 1.750 perlembar.

''Valuasi harga Japfa lebih murah dan prospek kinerjanya lebih bagus dibanding Charoen,'' lanjut dia.

Pendapatan Japfa diperkirakan naik menjadi Rp 33,76 triliun pada akhir 2018, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 32,1 triliun. Laba bersih diperkirakan akan naik menjadi Rp 1,6 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 1,43 triliun.

Sementara untuk Charoen, Bahana Sekuritas merekomendasikan tahan saham dengan target harga naik menjadi Rp 3.580 perlembar dari harga Rp 3.520 perlembar. Sebab, valuasi harga sudah kemahalan dan prospek kinerja tidak sebaik Japfa.

Pendapatan perusahaan berkode saham CPIN itu diperkirakan turun menjadi Rp 54,44 triliun dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 55,33 triliun. Namun laba bersih diperkirakan naik menjadi Rp 3,46 triliun, dari perkiraan sebelumnya sebesar Rp 3,4 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com