JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengaku siap membenahi sistem perekonomian Indonesia, utamanya untuk menguatkan kembali rupiah.
Hal itu merupakan janji yang tentunya ditunggu-tunggu semua masyarakat, termasuk Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Baca: Sri Mulyani Menanti Gebrakan Perry Warjiyo Kuatkan Rupiah
Terkait dengan langkah tersebut, menkeu berharap Perry segera melakukan langkah-langkah menguatkan nilai tukar rupiah yang bergejolak.
"Kita berharap Gubernur yang baru bisa lebih memberikan kontribusi pada stabilitas ekonomi nasional dan sistem keuangan. Kita tunggu gebrakan yang akan dilakukan," ujar Sri usai pelantikan Perry di gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Usai dilantik, Perry berkomitmen membawa BI menjalankan mandatnya untuk menjaga stabilitas perekonomian. Ia telah menyusun sejumlah instrumen untuk menstabilkan inflasi dan nilai tukar rupiah.
Dalam jangka pendek, Perry memprioritaskan mencari cara agar nilai tukar rupiah kembali stabil.
"Prioritas saya di BI dalam jangka pendek adalah memperkuat bagaimana langkah langkah segera menstabilkan nilai tukar rupiah," kata Perry.
Perry mengatakan, nilai tukar rupiah melemah, terutama sejak Februari 2018, akibat tekanan eksternal. Terjadi kenaikan yield Surat Utang Negara AS (US Treasury) ke arah 3,3 persen.
Baca: Sri Mulyani Menanti Gebrakan Perry Warjiyo Kuatkan Rupiah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.