Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen ESDM: Masyarakat Perlu Diedukasi Terkait Potensi Panas Bumi

Kompas.com - 25/05/2018, 09:35 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

AGAM, KOMPAS.com - Salah satu potensi potensi energi terbarukan di Sumatera Barat adalah panas bumi, atau geothermal.Namun demikian, pengembangannya mendapatkan penolakan dari masyarakat.

Beragam protes atau penolakan terkait Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) karena kurangnya pengertian masyarakat mengenai potensi energi ini.

"Apakah ini masalah pengertian panas bumi yang tidak pas, atau ada hal lain yang membuaat masyarakat menentang. Ini yang harus kita cari akar permasalahannya. Benar tidak masyarakat mengerti tentang panas bumi. Jangan sampai dengan pengertian terbatas terjadi penolakan," ujarnya, Kamis (24/5/2018).

Dirinya menjelaskan, PLTB merupakan jenis pembangkit listrik yang terbarukan, sehingga tidak berpotensi merusak llingkungan.

"Insya Allah tidak merusak lingkungan karena siklusnya tertutup. Uap yang diambil itu diinjectkan kembali berupa air yang masuk lagi, dan jadi uap lagi. Jadi siklusnya tertutup, ini yang harus diberikan pengertian yang pas," jelas Arcandra.

Menurut dia, masyarakat di wilayah sekitar PLTB perlu untuk diberi edukasi mengenai panas bumi, serta potensi perusakan pembangunan PLTB terhadap lingkungan sekitarnya.

Dirinya menambahkan, wilayah Sumatera Barat perlu untuk terus menggali potensi EBT lainnya.

"Sumatera Barat perlu kita gali kembali (poteensi EBT), termasuk geothermal, panas bumi. Di Solok selatan itu misalanya sudah ada, mungkin ada potensi lain yg perlu kita gali kembali," ujarnya.

Adapun Kementerian ESDM pada Kamis (24/5/2018) meresmikan 3 Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dan 17 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di seluruh kawasan Sumatera Barat. Total daya yang dihasilkan 20 pembangkit listrik ini sebesar 955 kW yang disambungkan ke 2.710 rumah dengan nilai aset sebesar Rp 57 miliar.

"Hari ini kita resmikan 3 PLTMH dan 17 PLTS. Dari 20 itu lumayan besar, daerah lain dari sisi jumlah mungkin tidak sebanyak itu," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com