Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Pemerintah Cegah Kenaikan Harga Pangan Jelang Lebaran

Kompas.com - 25/05/2018, 11:30 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketersediaan dan harga komoditas pangan di pasaran menjadi salah satu hal yang menjadi perhatian setiap tahun selama Ramadhan dan jelang Lebaran. Begitu pun halnya dengan tahun ini, pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga dan stok pangan tersebut.

Menko Perekonomian Darmin Nasution menyoroti beberapa hal terkait komoditas pangan selama sepekan Ramadhan ini dan jelang Lebaran pada Juni mendatang.

Salah satunya adalah operasi pasar yang belum maksimal dilakukan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Ya, memang operasi pasar sudah dijalankan walaupun setelah evaluasi masih kurang banyak. Masih kurang banyak operasi pasar dilakukan dan perlu melibatkan lebih banyak pedagang dalam operasi pasar itu," ucap Darmin selepas rakor pangan bersama Mendag Enggartiasto Lukita, Kementan, dan Perum Bulog, Kamis (24/5/2018).

Selain itu, Darmin juga menyoroti harga pangan yang turunnya tak terlalu signifikan. Menurut dia, harga pangan tersebut seharusnya bisa turun lebih jauh lagi jika operasi pasar diperbesar.

"Kalau mau menurunkan harga lebih jauh selain operasi pasar diperbesar, kita itu perlu menurunkan juga harga penjualan kita," imbuh dia.

Adapun hasil rakor pangan lainnya yang disebutkan Darmin adalah banyaknya stok pangan. Kecukupan itu merupakan kombinasi antara stok dalam negeri yang jumlahnya tak terlalu besar dengan ditambah stok dari impor.

"Kita bisa memperbesar operasi pasar lagi. Kalau semua siap ya besok bisa dilakukan," sambung Darmin.

Di sisi lain, Mendag Enggartiasto Lukita memastikan bahwa harga salah satu komoditas pangan, yakni daging ayam potong, di pasar sudah mengalami penurunan dibandingkan harga pada dua pekan lalu.

"Tadi sudah dapat laporan harga turun, bahkan di di Pasar Ciputat juga turun. Laporan juga yang di Lampung kalau enggak salah ada di bawah patokan Rp 33.000 (per ekor). Jadi Rp 32.000," kata Enggartiasto.

Namun, untuk harga ayam secara nasional disebut Enggartiasto ada pada kisaran Rp 33.000 per ekornya.

Adapun yang menjadi penyebab turunnya harga ayam tersebut adalah kebijakan baru dari Kementerian Perdagangan (Kemendag).

"Sekarang kami minta integrator untuk mengeluarkan semua stoknya yang semula kami batasi untuk tidak masuk pasar-pasar, tetapi saya bilang masuk semua, keluarkan, boleh dan kami sudah mulai melakukan penjualan di 400 titik," ucap dia.

Sementara itu, dalam kesempatan lain, Mentan Amran Sulaiman menegaskan bahwa tak boleh ada harga pangan yang naik, terutama produksi Kementan.

Amran mengancam akan mencabut izin para pedagang yang menaikkan harga komoditas pangan selama bulan Ramadhan.

"Kalau ada yang menaikkan harga yang hubungannnya dengen Kementan khususnya bawang putih dan daging, akan kami cabut izinnya sehingga tidak bisa lagi berbisnis di sektor pertanian," tegas Amran, Senin silam.

Amran juga memastikan tidak akan ada kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan lainnya, seperti beras, telur ayam, bawang merah, ayam potong, dan cabai.

Kepastian itu dikatakan Amran sebab saat ini Kementan telah menambah stok ketersediaan bahan pangan untuk bulan Ramadhan dan jelang Lebaran.

Oleh karena itu, Amran mengimbau kepada pedagang untuk tidak menaikkan harga komoditas pangan tersebut.

"Stok pangan sekali lagi saya sampaikan ke masyarakat Indonesia bahwa saat ini lebih dari cukup. Kami sudah siapkan stok itu sekitar 20 persen sampai 30 persen dari normal untuk bulan Ramadhan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com