JAKARTA, KOMPAS.com—Pencairan tunjangan hari raya (THR) menjelang hari raya Lebaran diyakini bakal turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018.
Terlebih lagi, Presiden Joko Widodo sampai menyampaikan sendiri kepastian pencairan THR dan gaji ke-13 senilai Rp 35,76 triliun bagi pegawai negeri dan pensiunan.
THR pun disebut sebagai salah satu stimulus fiskal bagi pertumbuhan ekonomi. Harapannya, konsumsi rumah tangga dan daya beli meningkat karena itu, bersamaan dengan angka inflasi yang relatif terkendali.
"Terkendalinya inflasi membuat kemampuan belanja meningkat. Jadi, pada kuartal II nanti (pertumbuhan ekonomi) diperkirakan lebih tinggi dari kuartal I dan mendekati 5,15 persen," ungkap Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo, dalam jumpa pers di Gedung Thamrin BI, Jumat (25/5/2018).
Baca juga: PMK Sudah Turun, Sri Mulyani Sebut Dana THR Bisa Cair Minggu Depan
Selain THR, lanjut Perry, penyokong yang diperkirakan turut mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2018 adalah stimulus fiskal terkait belanja modal, khususnya bidang infrastruktur.
Lalu, sebut Perry, investasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Kalau dulu investasi dari sisi construction, sekarang sudah banyak juga investasi non-construction," imbuh Perry.
Perry juga menambahkan, tingginya pertumbuhan ekonomi di luar Pulau Jawa seperti di Sumatera dan Sulawesi yang mengandalkan ekspor turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Beberapa daerah yang memang mempunyai ekspor komoditas, apalagi kemudian kurs-nya juga relatif cukup bagus bagi eksportir sehingga itu mendorong konsumsi ekspor mereka," kata Perry.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.