Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Jadikan Batam sebagai Pusat Ekspor "Base Oil"

Kompas.com - 26/05/2018, 12:35 WIB
Hadi Maulana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

BATAM, KOMPAS.com - PT Pertamina Lubricants, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) yang mengelola kegiatan produksi dan pengelolahan pelumas, grease, specialties product dan base oil menjadikan Port Kabil Batam sebagai Hub Lunch atau pusat Ekspor terbesar Base Oil di Indonesia, bahkan Internasional.

Hal ini dilakukan seiring upaya pertamina dalam mewujudkan visinya untuk menjadi perusahaan pelumas kelas dunia di bidang ekspor Base Oil (LBO) Brightstock 150 (BS) keseluruh Dunia.

"Dalam ekspor perdana Lube Base Oil yang dilakukan melalui TBBM Kabil (Kawasan Bilateral) Batam dengan jumlahnya lebih dari 6,000 MT LBO BS 150 kepada PT Petro China International (H.K) Co., Ltd, menandakan keseriusan pertamina untuk menjadi perusahaan pelumas kelas dunia," kata Afandi, Dirut Pertamina Lubricants, Jumat (26/5/2018).

Afandi mengatakan pihaknya siap mengoptimalkan kemampuannya untuk bersaing di pasar internasional khususnya di Asia. Pengiriman ekspor LBO BS150 sebelumnya di lakukan dari Refinery (RU) IV Cilacap sebelum ditentukan di TBBM Kabil, Batam.

"Dikarenakan Port Kabil Batam memiliki kapasitas penyimpanan stok yang lebih besar, port restriction yang lebih customer-friendly, yang mampu melakukan ekspor dengan bulk atau vessel dan mampu mengakomodir spek Kapal yang lebih besar seperti Kapal jenis Ocean Going dan Mother Vessel. Makanya Batam dijadikan pusat ekspor terbesar di dunia," ungkap Afandi.

Banyak keuntungan dari aktivitas trading LBO PT Pertamina Lubricants di Batam, seperti menambahkan volume perdagangan ekspor melalui Batam, meningkatkan traffic kapal tanker di perairan Batam dan memaksimalkan infrastruktur di Batam serta dapat memobilisasi Anak Perusahaan Pertamina Lainnya dan bisnis-bisnis lokal di Batam.

Pertamina Lubricants berkomitmen dan berupaya untuk merealisasikan visi bisnisnya di semua lini, termasuk meningkatkan kapasitas perdagangan LBO di pasar regional dan internasional.

Ke depannya, Pertamina Lubricants akan terus memaksimalkan penjualan dan ekspor melalui TBBM kabil ini, diantaranya penjualan melalui flexy bag, partai kecil (retail), dan IBC hasil blending dan hasil trading, hal ini sesuai dengan strategi yang dimiliki oleh divisi overseas PT Pertamina Lubricats yaitu LBO Kabil 5.0.

"Ekspor perdana ini menandakan komitmen kami dalam pengelolahan Lube Base Oil ke pasar internasional dengan skala dan volume yang lebih besar serta jarak yang lebih jauh namun dengan biaya yang menjadi lebih efisien sehingga bisa lebih kompetitif di pasar ekspor," jelasnya.

Lebih jauh Afandi mengatakan Kabil Batam secara geografis mendekatkan Pertamina dengan negara-negara tujuan eskpor, seperti di Asia Tenggara, China, Timur Tengah, Eropa dan Australia.

"Kami akan terus melakukan penjajakan untuk melakukan ekspor dari TBBM Kabil Batam ke berbagai konsumen kami di berbagai region di dunia," kata Afandi.

Saat ini PT Pertamina Lubricants bisnisnya sudah menjangkau 17 negara di dunia, bahkan saat ini sudah memikliki satu anak perusahaan di Thailand dan selanjutnya juga bakal ada di Australia dan sejumlah negara lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com