Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips 5 Menit Bijak Merencanakan Penggunaan THR untuk Milenial

Kompas.com - 26/05/2018, 14:54 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Periode selama Ramadhan dan menjelang Lebaran kerap membuat perilaku konsumsi dan pengeluaran masyarakat melonjak tinggi. Untuk itu, diperlukan manajemen keuangan yang baik agar tidak 'bangkrut' ketika Hari Raya Idul Fitri tiba.

Ari Adil, Co-Founder dan Managing Partner Jagartha Advisors menyatakan, pengeluaran tersebut pada dasarnya bisa dikontrol dengan penghitungan yang matang.

“Hanya butuh 5 menit untuk menetapkan skema pengeluaran kita selama bulan Ramadhan, namun ini yang paling sering digampangkan oleh banyak orang. Akhirnya, pengeluaran tidak terkontrol,” ucap Adil melalui rilis kepada Kompas.com, Sabtu (26/5/2018).

Baca juga: Soal THR Pegawai Honorer Pemda dan Guru Daerah, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Saat ini, kebanyakan masyarakat tidak paham akan betapa pentingnya menjaga stabilitas kondisi keuangan. Hal itu, kata Ari menunjukkan literasi finansial yang rendah pada kalangan masyarakat.

Penetapan skema pengeluaran kemudian juga menjadi penting ketika telah menerima tunjangan hari raya (THR). Khusus untuk itu, Ari meminta agar para pekerja yang menerima THR untuk menjadi smart shopper.

“Banyak di antara pekerja milenial merupakan kalangan dengan tingkat konsumsi yang tinggi karena sifat mereka yang kompulsif. Sehingga keinginan untuk berbelanja tidak dipikir dengan matang,” imbuhnya.

Ari pun kemudian menyarankan para pekerja tersebut untuk meluangkan waktunya selama lima menit untuk merencanakan pengeluaran yang tepat selama Ramadhan dan menjelang Lebaran.

Perencanaan pengeluaran ini penting untuk menghindari tagihan yang melonjak pasca-Idul Fitri. Karena adanya eksternal faktor yang membuat banyak harga kebutuhan utama menjadi naik, diperlukan upaya pengawasan pengeluaran yang dilakukan secara internal pribadi masing-masing.

Baca juga: Sri Mulyani: Pegawai Honorer Dapat THR

Dari berbagi item pengeluaran, Ari secara sederhana mengkategorikannya menjadi 5 tipe pengeluaran prioritas dengan preentase masing-masing sebagai berikut:

5 Persen Zakat dan Sedekah 

Sebagai seorang muslim, kebutuhan zakat dan sedekah adalah kebutuhan prioritas yang harus dikeluarkan.

Ari pun menyarankan agar pengeluaran untuk zakat dan sedekah dapat dilipatgandakan dari ketentuan yang ada.

"Dengan 2,5 persen dari penghasilan setiap bulannya, saya sarankan untuk dapat meningkatkan persentase zakat sebesar 2 kali mengingat penghasilan yang diterima termasuk THR. Sehingga, perhitungan zakat dan sedekah menjadi 5 persen pada bulan Ramadhan ini," ucap Ari.

20 Persen Investasi 

Untuk mencapai keamanan keuangan di masa mendatang, Ari menyarankan bahwa dengan THR yang diterima merupakan kesempatan untuk meningkatkan persentase investasi sebesar 20 persen yang sebelumnya hanya 10 persen setiap bulan.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com