Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Nufransa Wira Sakti
Staf Ahli Menkeu

Sept 2016 - Jan 2020: Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan.

Saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengawasan Pajak

Fitnah tentang Sri Mulyani Ditolak di Gontor

Kompas.com - 27/05/2018, 19:37 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PAGI ini ada cuitan dari sebuah akun yang menuduh bahwa seolah-olah Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membawa cek bernilai besar ke Gontor, lalu ditolak mentah-mentah dan diceramahi habis-habisan oleh kiai Gontor sehingga Menkeu kembali ke Jakarta serta seluruh agendanya di Jawa Timur batal semua.

Cuitan tersebut adalah sebuah fitnah keji tanpa fakta. Kegiatan Menteri Keuangan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor adalah untuk memberikan edukasi dan pemahaman kepada masyarakat mengenai pengelolaan APBN dan pembiayaan syariah serta meningkatkan kesadaran tentang manfaat dari kebijakan pembiayaan pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia melalui pembiayaan syariah.

Kedatangan Menkeu disambut baik oleh pimpinan Ponpes Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, KH Syamsul Hadi Abdan, dan Prof Dr Amal Fathullah Zarkasyi, MA. Setelah ramah tamah, Menteri Keuangan dan rombongan melaksanakan shalat isya dan tarawih bersama keluarga besar ponpes.

Menteri Keuangan selanjutnya memberikan kuliah umum tentang pengelolaan keuangan negara kepada sekitar 3.000 santri kelas 5 dan 6.

Kuliah umum sekitar satu tiga perempat jam ini berlangsung sangat baik. Selama kuliah umum berlangsung, Menteri Keuangan di panggung didampingi oleh pimpinan ponpes beserta istri. Kuliah umum itu sendiri dapat disaksikan live dari akun Facebook Menteri Keuangan.

Kunjungan ke Ponpes Gontor merupakan salah satu rangkaian kegiatan bulan Ramadhan 2018 Kementerian Keuangan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR), yang bertajuk "Penguatan Pembiayaan Syariah Melalui Safari Ramadhan DJPPR".

Kegiatan yang diadakan di Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan ini, selain memperkenalkan pembiayaan syariah, juga bertujuan menyosialisasikan informasi mengenai program-program pemerintah yang dikelola Kementerian Keuangan.

Program itu meliputi pemanfaatan dana pendidikan oleh masyarakat melalui beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) serta Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) bagi usaha mikro yang berada di lapisan terbawah dan belum terfasilitasi oleh perbankan melalui KUR dengan pembiayaan maksimal Rp 10 juta per debitur.

Kebijakan pemerintah dalam penerbitan instrumen SBSN atau sukuk belum banyak diketahui masyarakat. Saat ini sukuk telah berusia 10 tahun. DJPPR sebagai unit yang bertugas mengelola pembiayaan negara termasuk melalui utang serta mengelola risiko keuangan negara, berkewajiban meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pembiayaan syariah dalam bentuk SBSN atau sukuk.

Usai memberikan kuliah umum, Menkeu Sri Mulyani juga menyaksikan pemberian bantuan kepada Ponpes Gontor melalui program corporate social responsibility dua unit BUMN di bawah Kementerian Keuangan, yaitu Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).

Kementerian Keuangan juga berkomitmen dalam pengembangan pendidikan melalui unitnya, seperti LPDP maupun BUMN dengan CSR-nya.

Bagi LPEI dan PT PII, pendidikan merupakan prioritas unggulan dalam amanat belanja CSR-nya.

Bantuan yang disampaikan kepada Ponpes Modern Gontor adalah untuk pembangunan fasilitas pembelajaran para siswa, beasiswa untuk siswa terbaik yang akan melanjutkan pendidikannya dan fasilitas pembelajaran yang terkait lainnya.

Sebelum ke Pondok Pesantren Gontor, sedianya Menkeu akan memberikan kuliah umum di IAIN Ponorogo. Namun, karena harus menghadiri rapat dipimpin oleh Presiden Joko Widodo, kegiatan tersebut diwakili oleh Luky Alfirman, Dirjen PPR.

Pemahaman terhadap instrumen yang berbasis syariah penting untuk diketahui mahasiswa IAIN. Kementerian Keuangan berharap agar semua mahasiswa mendalami pembiayaan syariah sehingga dapat turut serta membantu pemerintah  dalam merancang instrumen berbasis syariah serta pendalaman inklusi keuangan.

Kita semua bersama-sama berkewajiban menjaga pelaksanaan APBN dan pengelolaan keuangan negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan.

Dua kegiatan tersebut berjalan lancar pada Jumat (25/5/2018). Setelah dari Gontor, Menkeu Sri Mulyani juga tidak langsung kembali ke Jakarta. 

Pada Sabtu keesokan paginya, Menkeu mengunjungi Pasar Telukan di Sukoharjo, Jawa Tengah, untuk meninjau aktivitas para pedagang yang sebagian di antaranya merupakan penerima pembiayaan Ultra Mikro (UMi).

Program ini merupakan dana bergulir dari pemerintah dengan segmen masyarakat kecil yang tidak bisa dimasuki Kredit Usaha Rakyat (KUR). Setelah itu, langsung dilanjutkan dengan memberikan kuliah umum di IAIN Surakarta.

Jadi sama sekali tidak benar bila dikatakan bahwa Menkeu membatalkan seluruh agenda dan kembali ke Jakarta setelah dari Gontor.

Secara keseluruhan, cuitan tersebut sama sekali tidak sesuai dengan fakta yang ada dan merupakan fitnah besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com