Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan 4 Juta Wisatawan dari Wisata Bahari

Kompas.com - 28/05/2018, 08:44 WIB
Jalu Wisnu Wirajati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

GIANYAR, KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu destinasi para peselancar dunia. Banyak pantai di Indonesia yang diakui mereka memiliki ombak terbaik. 

Hal itu diungkapkan Indroyono Soesilo, penasihat Kementerian Pariwisata untuk percepatan wisata maritim pada jumpa pers Keramas Bali Pro di Komaneka, Minggu (27/5/2018). 

“Indonesia merupakan surga para peselancar dunia. Negara kita ini punya banyak potensi (wisata maritim) yang bisa dimanfaatkan untuk menarik wisatawan mancanegara,” ucap Indroyono. 

Selancar diakui Indroyono sebagai salah satu instrumen yang bisa membantu pemenuhan target wisatawan mancanegara ke Indonesia. 

Baca juga: Menteri Susi: Nelayan Bisa Berkontribusi dalam Wisata Bahari

Karena itulah, mulai tahun ini, Kemenpar bekerja sama dengan Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) dan Liga Selancar Dunia (WSL) memberi dukungan penuh pada tujuh qualifying series (QS) dan satu seri kejuaraan dunia (CT) yang digelar di Indonesia. 

Keramas Bali Pro merupakan satu dari delapan event WSL hadir di Indonesia. Namun, berbeda dengan Keramas Bali Pro, tujuh event lainnya bertitel qualifying series (QS). 

Dua event QS sudah dilakukan di Krui (Lampung) dan Mentawai (Sumatra Barat). Lalu ada di Sumbawa Barat, Nias, Cimaja, Mandalika, dan Simeulue yang akan dilangsungkan antara Juni dan September 2018.  

Wisata bahari ditargetkan untuk memberi sumbangan empat juta dari target 20 juta wisatawan mancanegara. Kami melihat selancar punya potensi besar untuk menjadi penyumbang devisa,” tuturnya. 

Menurut mantan Menko Kemaritiman itu, peselancar tak mungkin datang jauh-jauh dari Hawaii atau California hanya untuk bermain 2-3 hari. Dia menilai minimal para peselancar itu akan menetap paling cepat satu minggu. 

“Bayangkan saja, apabila 4 juta wisatawan rata-rata keluar 1.000 dollar AS, akan ada 4 miliar dollar yang masuk dari sektor wisata bahari,” kata Indroyono. 

Salah satu bentuk dukungan pemerintah pada ajang WSL tahun ini adalah penyediaan jaringan internet kecepatan tinggi. Hal itu dibutuhkan karena biasanya seorang peselancar akan share video aktivitasnya pada saat surfing

“Keramas Bali Pro ini akan disiarkan langsung secara streaming di situs web WSL dan berpotensi dilihat 5 juta audiens. Sebagai perbandingan, dari live streaming di Krui, 58 persen penonton dari Amerika Serikat,” ujar Indroyono. 

Indonesia, khususnya Bali,  memang telah menjadi salah satu destinasi wisata selancar dunia. Hal itu diakui oleh Arya Subiyakto, Presiden PSOI. 

“Sudah sejak 2008, Bali disebut sebagai destinasi wisata selancar nomor 1 dunia, mengalahkan Hawaii,” tutur Arya.

“Sejumlah spot surfing di Indonesia yang menghadap ke Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik selalu indah dan menantang bagi para surfer,” tuturnya lagi. 

Keramas Bali Pro diselenggarakan di Pantai Keramas, Gianyar, Bali, antara 27 Mei dan 9 Juni. Event ini menyediakan hadiah total 900.000 dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com