"Promo itu adalah value tambahan untuk konsumen OVO. Kami harus kasih nilai lebih supaya pengguna tetap pakai OVO, bisa dalam bentuk deal yang bagus, bisa dalam privileges yang lain, atau cashback," ujar Adrian.
Capaian berikutnya yang ingin dituju oleh OVO adalah memberi nilai tambah promo bagi produsen atau merchant. Menurut Adrian, kehadiran promo tidak hanya menguntungkan konsumen atau pengguna, produsen juga diuntungkan dari sisi marketing.
Baca juga: Gandeng OVO, GrabPay Kantongi Izin Bank Indonesia
Menurut Adrian, selama ini produsen atau merchant memiliki alokasi biaya atau budget untuk marketing, dengan sasaran segmen konsumen tertentu. Jika menggunakan mekanisme marketing yang umum, semisal iklan di billboard, dinilai kurang efektif dalam menjangkau target konsumen mereka.
Sementara melalui OVO, produsen bisa menjangkau konsumen yang disasar, bahkan lebih spesifik lagi, melalui promo. Adrian memisalkan, merchant restoran ingin menggaet konsumen tertentu dengan rentang usia tertentu, tinggal membuat promo dengan ketentuan sesuai dengan target yang hendak dicapai.
"Misalkan saya mau kasih ke promo ke perempuan, umur 25-35 yang tiap bulan spending lebih dari Rp 1 juta, bisa kasih promo tersebut," kata Adrian.
Ke depan, layanan OVO akan dikembangkan dari yang sekarang kebanyakan sebagai alat pembayaran. Adrian mengungkapkan, akan ada fitur layanan pinjaman, tabungan, investasi, hingga asuransi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.