Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Perhimpunan Pelajar Indonesia
PPI

Perhimpunan Pelajar Indonesia (www.ppidunia.org)

Ekspor Kayu Lapis ke Korsel, Pasar Menggiurkan bagi Indonesia

Kompas.com - 28/05/2018, 16:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KOREA Selatan merupakan salah satu investor terbesar di Indonesia dan mitra dagang ke-7 bagi Indonesia. Total investasi Korea Selatan di Indonesia pada 2016 tercatat 1,06 miliar dollar AS atau setara Rp 14,8 triliun.

Sementara itu, total perdagangan Indonesia-Korea Selatan sebesar 13,68 miliar dollar AS atau Rp 191 triliun pada 2016 atau menurun 15,79 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Nilai ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar 7 miliar dollar AS pada 2016 atau merosot 17,53 persen dalam lima tahun terakhir.

Pada Januari-April 2017, ekspor Indonesia ke Korea Selatan senilai 2,64 miliar dollar AS atau meningkat 14,09 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan menjadi Special Strategic Partnership ditandatangani oleh kedua kepala negara di Istana Kepresidenan Bogor pada 9 November 2017. Kerja sama tersebut meliputi 4 sektor, yaitu bidang ekonomi, transportasi, industri dan pertahanan.

Di bidang ekonomi, kedua kepala negara bersepakat meningkatkan perdagangan hingga 30 miliar dollar AS pada 2022. Hal tersebut dapat menjadi potensi besar peningkatan ekspor produk Indonesia terutama komoditi unggulan.

Produk ekspor komoditi unggulan Indonesia ke Korea Selatan meliputi batu bara, briket, ovoid dan padatan serupa, bahan manufaktur dari batu bara, bijih tembaga dan konsentrat, karet alam, kayu lapis, panel veener, bubur kertas, soda, dan beberapa barang manufaktur lain.

Selama 2012-2016, nilai impor kayu lapis Korea Selatan mengalami peningkatan dengan tren sebesar 5,6 persen. Pada 2013 dan 2014, nilai impor mengalami kenaikan masing-masing sebesar 11,2 persen dan 7,7 persen.

Selanjutnya, pada 2015, nilai impor sempat mengalami penurunan 2 persen, kemudian kembali mengalami peningkatan pada 2016, yakni sebesar 8,8 persen bila dibandingkan tahun sebelumnya.

Impor kayu lapis dari Indonesia terus mengalami peningkatan di tahun 2013, 2014, 2015, dan 2016, masing-masing sebesar 12 persen, 44,1 persen, 29,7 persen, dan 29,9 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengungguli China dan menguasai pasar kayu lapis di Korea Selatan.

Berdasarkan data ITC, dapat diketahui bahwa pada 2012-2016, impor produk kayu lapis Korea Selatan selalu dikuasai oleh China.

Pada tahun 2016, China memasok sebesar 27,2 persen dari total impor. Posisi negara asal impor selanjutnya ditempati oleh Indonesia (26,5 persen), Malaysia (18,5 persen), Vietnam (17,1 persen), Finlandia (4,1 persen), dan Rusia (3,2 persen).

Kelima negara tersebut hanya menyisakan pangsa pasar sebesar 3,4 persen untuk negara-negara lain (lihat grafik).


Impor kayu lapis dari Indonesia ke Korsel terus mengalami peningkatan pada 2013, 2014, 2015, dan 2016, masing-masing sebesar 12 persen, 44,1 persen, 29,7 persen, dan 29,9 persen bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com