Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal 2018, Industri Asuransi Jiwa Tebus Klaim Rp 34,51 Triliun

Kompas.com - 28/05/2018, 20:29 WIB
Mutia Fauzia,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Total pembayaran klaim dan manfaat asuransi jiwa pada kuarta I/2018 tercatat Rp 34,51 triliun, naik 43,5 persen dibandingkan kinerja pada kuartal I/2017 senilai Rp 24,05 triliun.

Pertumbuhan total pembayaran klaim dan manfaat didorong oleh peningkatan klaim nilai tebus (surrender) yang berkontribusi 60,3 persen terhadap keseluruan total pembayaran klaim. Pada kuartal I/2018, klaim nilai tebus tercatat meningkat 56,7 persen menjadi Rp 20,8 triliun.

"Peningkatan ini diperkirakan karena meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," jelas Ketua Bidang Hukum dan Kepatuhan Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) Maryoso Sumaryono dalam konferensi pers di Rumah AAJI, Senin (28/5/2018).

Sementara itu, klaim penarikan sebagian (partial withdrawal) juga tumbuh 16,8 persen menjadi Rp 4,51 triliun dibandingkan kuartal I/2017 lalu. Penarikan sebagian menyumbang 13,1 persen total pembayaran klaim dan manfaat.

Baca juga: Pendapatan Industri Asuransi Jiwa Susut 7,8 Persen pada Kuartal I/2018

Adapun klaim kesehatan (medical) pada awal tahun ini meningkat pula sebesar 10,9 persen menjadi Rp 2,43 triliun, dengan kontribusi 7 persen terhadap total pembayaran klaim.

"Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan yang terjadi pada klaim kesehatan kumpulan sebesar 17,2 persen dan kesehatan perorangan sebesar 4,1 persen," jelasnya.

Menurut Maryoso, 55 persen klaim kesehatan berasal dari produk kesehatan kumpulan, sementara 45 persen sisanya berasal dari produk kesehatan perseorangan.

Dari sisi total pendapatan premi, kinerja industri asuransi jiwa nasional tumbuh 23,3 persen menjadi Rp 52,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 42,58 triliun.

Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya total premi bisnis baru dan total premi lanjutan masing-masing sebesar 36,7 persen dan 3 persen.

Baca juga: Pemerintah Batasi Kepemilikan Asing pada Perusahaan Asuransi

Ketua Umum AAJI Hendrisman Rahim mengatakan, pertumbuhan premi didorong meningkatnya pendapatan premi dari saluran distribusi bancassurance hingga 41,1 persen. Pendapatn dari jalur distribusi ini menyumbang 46,4 persen total pertumbuhan pendapatan premi.

Premi dari saluran keagenan pun meningkat 19,6 persen dan berkontribusi 37,2 persen terhadap total pendapatan premi. Namun, saluran distribusi alternatif pada kuartal I/2018 tergerus 4,1 persen dibandingkan setahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Imbal Hasil Obligasi Meningkat, Wall Street Ditutup Bervariasi

Whats New
Simak 5 Tips Raih 'Cuan' dari Bisnis Tambahan

Simak 5 Tips Raih "Cuan" dari Bisnis Tambahan

Whats New
Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Unilever Ungkap Dampak Boikot Produk pada Keberlangsungan Bisnis

Whats New
Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Daftar 7 Mata Uang Eropa dengan Nilai Tukar Terkuat

Whats New
Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Tingkatkan Layanan, Shopee Luncurkan Program Garansi Tepat Waktu

Whats New
Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Kurs Mata Uang Vietnam ke Rupiah Sekarang

Whats New
[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

[POPULER MONEY] Kata DHL soal Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta | Tesla Bakal PHK 2.688 Karyawan

Whats New
Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke ShopeePay lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Cara Beli Tiket PLN Mobile Proliga 2024 lewat HP

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com