Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Lebaran Lebih Panjang, Garuda Tambah Frekuensi Penerbangan

Kompas.com - 28/05/2018, 22:22 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Palupi Annisa Auliani

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com
—Mengantisipasi peak season libur Lebaran, PT Garuda Indonesia (Persero) mengaku menyiapkan sejumlah langkah antisipasi, termasuk menambah jumlah penerbangan.

"Menambah kapasitas tempat duduk sebanyak 150.510 kursi dari (penambahan) frekuensi penerbangan menjadi 768 dari Lebaran sebelumnya yang hanya 604," kata Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala Mansury di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (28/5/2018).

Tambahan frekuensi penerbangan yang lebih banyak dari Lebaran tahun lalu diakui Pahala karena libur Lebaran tahun ini sangat panjang.

Baca juga: Garuda Indonesia Bantah Bagikan Tiket Gratis

Menurut Pahala, Garuda menetapkan puncak liburan Lebaran pada tahun ini berlaku mulai 8 Juni-24 Juni 2018.

"Kapasitas frekuensi kita 768 baik dilakukan Garuda Indonesia dan Citilink," kata Pahala.

Menurut Pahala, tambahan kursi dari penambahan frekuensi penerbangan itu sepertiga untuk Garuda dan sekitar 100.000 kursi di penerbangan Citilink.

"Kurang lebih tambahan 100.000 kursi buat Citilink karena penerbangan berjadwal Citilink lebih kecil dibandingkan Garuda," ujar Pahala.

Sebagai informasi, tiap frekuensi penerbangan memuat sekitar 180 hingga 195 kursi.

Baca juga: Garuda Indonesia Non-aktifkan Pilot yang Posting soal Terorisme

Pahala menambahkan, dari tambahan jumlah frekuensi penerbangan selama peak season tersebut, rute ke Padang disebutnya paling banyak. 

"Ke Padang itu sebanyak 44 frekuensi. Lainnya penerbangan banyak juga ke Denpasar, Singapura, Yogyakarta, Semarang itu cukup besar," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com